Jumat, 18 September 2020

BIDAT YANG SEBENARNYA

Kembali kami mengingatkan kawan.

Buat murtadin perlu juga tahu ada beberapa aliran yg mengaku2 Kristen tetapi bukan. Agar tidak terjebak, Ini daftar ajaran menyimpang aliran tsb yang telah ada di indonesia.


1. Saksi Yehuwa : percaya bahwa Yesus adalah jelmaan malaikat, dan Yesus adalah ciptaan sulung atau ciptaan mula2, mereka juga mengakui yesus adalah tuhan tapi bukan maha kuasa. Jadi mereka tdk mempercayai bahwa Yesus itu Allah, memiliki terjemahan alkitab sendiri. sering mengaku-aku kristen, tapi tidak percaya tritunggal dan sering membuat nubuatan palsu dan meleset melulu.  Sering melakukan pewartaan door to door terutama untuk orang kristen. ( Kitab yg dipakai Alkitab terjemahan dunia baru / new world bible dan link yg dikelola sendiri sesuai selera mereka, tidak alkitabiah JW.org ). Beribadah di balai kerajaan bukan gereja. 


2. Mormon : percaya bahwa Yesus adalah lucifer hasil hubungan Allah dan maria.  Mereka mempercayai bahwa Yesus adalah Allah, karena setiap manusia dapat menjadi Allah. Hal ini bertentangan dengan Alkitab dimana Alkitab menyatakan bahwa Yesus adalah Allah sekaligus Anak Allah. Yesus sudah ada bersama-sama dengan Allah bahkan jauh sebelum Ia datang ke dunia (Yohanes 1:1-8, Yohanes 8:56-58). Menghalalkan poligami dan sering membuat nubuatan palsu. ( Kitab mormon o/ joseph smith )

3. Gereja Tuhan yang Maha kuasa (kultus Yesus wanita) : ini adalah salah satu sekte yang paling berbahaya karena menyamar seperti kristen. Ada salib dam sering2, nyebut nama Yesus. percaya bahwa Yesus telah lahir dan berinkarnasi menjadi seorang wanita di China. Wanita yang mengaku-aku jelmaan Yesus terjebut adalah Yang Xiang bin. Mereka percaya Yesus sudah berubah nama menjadi Tuhan yang maha kuasa. Mereka sering mengaku-ngaku sebagai kristen, membuat renungan, dan film-film dengan embel-embel rohani untuk menyesatkan kristen pembaca atau penontonnya secara pelan-pelan ke ajaran mereka. Kitabnya juga ada yang baru tulisan Yesus wanita tersebut "Firman menampakkan diri dalam rupa manusia".
Link jebakan gereja Tuhan yang maha kuasa yang di share biasanya di media sosial :
-Gereja Tuhan yang maha kuasa
-Kilat dari timur (eastern lighting)
-Kingdom salvation
-Belajar alkitab online 
-Kotbah internasional
- Tuhan Yesus telah datang
- Alkitab online.org

4. Christian science : aliran ini sebenarnya tidak ada akar kristennya sama sekali. Mereka menggabungkan aliran mistisisme timur (misalnya Hinduisme) dan pantheisme (semua benda adalah tuhan, baik konkret maupun abstrak) untuk menyembuhkan penyakit. Mereka memiliki kitab sendiri namanya kitab science and heath yang katanya penulisnya mary mendapatkan wahyu.  Christian Science mengklaim dirinya sebagai gereja Kristen, menyanyikan lagu-lagu rohani, dan membaca Alkitab. Tetapi, mereka membaca Alkitab hanya yang sesuai dengan isi kitab Science and Health. Jika mereka menemukan sesuatu di kitab Science and Health tetapi bertentangan dengan Alkitab, maka mereka akan mengikuti isi kitab Science and Health. 

Kemungkinan ada yang lain. Tetap hati-hati.
Ingat Teman-teman salah salah satu Ciri kristen yang benar adalah
- percaya akan Allah Tritunggal yang Esa.
- Percaya Bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan dan Satu-satu nya Juru Selamat.
-percaya Bahwa satu-satu kitab suci adalah Bibel, diluar dari pada Bibel adalah bukan kitab suci.

PERINGATAN TERHADAP KEMURTADAN

PERINGATAN TERHADAP KEMURTADAN


Ibrani 3:12
Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup.

Dalam perikop ini Rasul Paulus terus menekankan kepada mereka berbagai nasihat dan peringatan yang sungguh-sungguh sampai pada bagian penutup. Dan ia mengutip sebuah nas dari Kitab Mazmur 95:7, dst., yang di dalamnya amatilah,

I. Apa yang dinasihatkannya kepada mereka, yaitu supaya mereka segera memperhatikan panggilan Kristus saat ini. “Dengarlah suara-Nya, setujui, sepakati, dan pertimbangkanlah apa yang dikatakan Allah di dalam Kristus kepadamu. Terapkanlah itu pada dirimu sendiri dengan segala perasaan dan usaha yang pantas, dan mulailah melakukannya hari ini juga, sebab esok mungkin sudah terlambat.”

II. Apa yang diperingatkannya kepada mereka, yaitu supaya mereka tidak mengeraskan hati, tuli terhadap panggilan dan nasihat Kristus: “Ketika Ia memberi tahu kamu tentang kejahatan dosa, kemuliaan kekudusan, pentingnya menerima Dia dengan iman sebagai Juruselamatmu, janganlah tutup telinga dan hatimu melawan suara seperti itu.” Perhatikanlah, mengeraskan hati adalah sumber bagi semua dosa kita yang lain.

III. Dengan contoh siapa ia memperingatkan mereka, yaitu contoh umat Israel bapak leluhur mereka di padang gurun: Seperti dalam kegeraman pada waktu pencobaan di padang gurun. Ini merujuk pada nas Kitab Suci yang luar biasa itu tentang tempat bernama Masa dan Meriba (Kel. 17:2-7). Amatilah,

1. Masa pencobaan sering kali menjadi masa kegeraman.

2. Membuat Allah murka, ketika Ia sedang menguji kita, sementara kita melihat bahwa hidup kita sepenuhnya bergantung pada Dia, adalah perbuatan membangkitkan amarah disertai dengan saksi.

3. Dosa-dosa orang lain, terutama saudara-saudara kita, harus menjadi peringatan bagi kita. Dosa-dosa dan penghukuman nenek moyang kita harus kita ingat, supaya kita tidak mengikuti contoh-contoh buruk mereka. Nah, berkenaan dengan dosa nenek moyang orang Yahudi, yang direnungkan di sini, amatilah,

(1) Seperti apa keadaan nenek moyang mereka ini, ketika mereka berbuat dosa seperti itu: mereka sedang berada di padang gurun, dibawa keluar dari Mesir, tetapi belum masuk ke Kanaan, yang dengan memikirkannya saja seharusnya dapat menahan mereka dari berbuat dosa.

(2) Dosa yang atasnya mereka bersalah: mereka mencobai Allah dan membuat-Nya murka. Mereka tidak mempercayai Allah, bersungut-sungut terhadap Musa, dan tidak mau memperhatikan suara Allah.

(3) Yang memperberat dosa mereka: mereka berdosa di padang gurun, di mana mereka sungguh sangat bergantung langsung kepada Allah. Mereka berdosa ketika Allah menguji mereka. Mereka berdosa ketika mereka melihat pekerjaan-pekerjaan-Nya, yaitu pekerjaan-pekerjaan ajaib yang dilakukan untuk membebaskan mereka dari Mesir, dan untuk memberi mereka persediaan dan penopang hidup dari hari ke hari di padang gurun. Mereka terus berbuat dosa terhadap Allah seperti itu selama empat puluh tahun. Kekejian ini teramat memperberat dosa mereka.

(4) Sumber dari dosa-dosa yang sangat parah seperti itu adalah,

[1] Mereka sesat hati. Dan kesesatan hati ini menimbulkan banyak kesalahan lain dalam bibir dan hidup mereka.

[2] Mereka tidak mengenal jalan-jalan Allah, meskipun Ia sudah berjalan mendahului mereka. Mereka tidak mengenal jalan-jalan-Nya. Entah itu jalan-jalan pemeliharaan-Nya yang di dalamnya Ia sudah berjalan menghampiri mereka, ataupun jalan-jalan perintah-Nya yang di dalamnya mereka seharusnya berjalan menghampiri Allah. Mereka tidak mencermati pemeliharaan-pemeliharaan-Nya ataupun menjalankan ketetapan-ketetapan- Nya dengan cara yang benar.

(5) Kebencian Allah yang wajar dan besar terhadap dosa-dosa mereka, namun juga kesabaran besar yang ditunjukkanNya terhadap mereka (ay. 10): Itulah sebabnya Aku murka kepada angkatan itu. Perhatikanlah,

[1] Semua dosa, terutama dosa yang dilakukan oleh orang-orang yang mengaku umat Allah yang beroleh hak istimewa, tidak hanya membuat Allah murka dan terhina, tetapi juga mendukakan Dia.

[2] Allah enggan menghancurkan umat-Nya di dalam atau karena dosa mereka. Lama Ia menunggu untuk berbelas kasihan kepada mereka.

[3] Allah menyimpan catatan yang tepat tentang berapa kali orang terus berbuat dosa terhadap Dia, dan mendukakan Dia dengan dosa-dosa mereka. Tetapi pada akhirnya, jika mereka terus mendukakan Roh Allah dengan dosa-dosa mereka, maka dosa-dosa mereka akan dibuat mendukakan roh mereka sendiri, baik dengan cara dihakimi atau memohon belas kasihan.

(6) Penghakiman yang tak dapat diganggu gugat dijatuhkan atas mereka pada akhirnya karena dosa-dosa mereka. Allah bersumpah dalam murka-Nya bahwa mereka tidak akan masuk ke dalam tempat perhentian-Nya, entah perhentian Kanaan duniawi ataupun sorgawi. Perhatikanlah,

[1] Dosa, apabila terus dilakukan, akan menyalakan murka ilahi, dan membakar hangus orang-orang berdosa.

[2] Murka Allah akan menyingkapkan dirinya dalam keputusan yang benar untuk menghancurkan orang yang tidak mau bertobat. Ia akan bersumpah dalam murkaNya, bukan dengan gegabah, melainkan dengan benar, dan murka-Nya akan membuat mereka senantiasa dalam keadaan gelisah. Tidak ada kesempatan beristirahat di bawah murka Allah.

IV. Pelajaran apa yang dipetik Rasul Paulus dari contoh buruk dan mengerikan mereka itu (ay. 12-13, dst.). Ia memberikan peringatan yang semestinya terhadap orang-orang Ibrani, dan mempertegasnya dengan suatu desakan yang penuh kasih sayang.

1. Ia memberikan peringatan yang semestinya kepada orang-orang Ibrani. Kata yang dipakai adalah waspadalah, blepete – perhatikanlah itu. “Lihat sekelilingmu. Berjaga-jagalah terhadap musuh-musuh baik di dalam maupun di luar dirimu. Berhati-hatilah. Kamu sudah tahu apa yang membuat nenek moyangmu tidak dapat memasuki Kanaan, dan yang membuat mayat mereka berserakan di padang gurun. Waspadalah supaya kamu tidak jatuh ke dalam dosa, jerat, dan hukuman mengerikan yang sama. Karena kamu tahu bahwa Kristus adalah Kepala jemaat, Pribadi yang jauh lebih besar daripada Musa, maka penghinaan kamu terhadap-Nya pasti merupakan dosa yang lebih besar daripada penghinaan mereka terhadap Musa. Jadi kamu terancam hukuman yang lebih keras daripada mereka.” Perhatikanlah, kehancuran orang lain harus menjadi peringatan bagi kita untuk waspada terhadap penyebab kehancuran mereka. Kejatuhan Israel haruslah selamanya menjadi peringatan bagi semua orang yang datang setelah mereka. Sebab semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh (1Kor. 10:11), dan harus kita ingat. Waspadalah! Siapa yang mau sampai di sorga dengan selamat harus memperhatikan dengan awas sekeliling mereka.

2. Rasul Paulus menegaskan peringatan itu dengan suatu desakan yang penuh kasih sayang: “Hai saudara-saudara, bukan hanya saudara-saudara dalam daging, melainkan juga di dalam Tuhan. Saudara-saudara yang aku kasihi, yang bagi kesejahteraanmu telah lama aku berjerih payah.” Dan di sini ia berbicara secara panjang lebar tentang hal yang diperingatkannya: Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. Di sini perhatikanlah,

(1) Hati yang tidak percaya adalah hati yang jahat. Ketidakpercayaan adalah dosa besar, ia membusukkan hati manusia.

(2) Hati yang jahat dan tidak percaya adalah dasar dari semua dosa kita dalam meninggalkan Allah. Itu merupakan langkah besar menuju kemurtadan. Sekali saja kita membiarkan diri tidak mempercayai Allah, kita bisa segera meninggalkan-Nya.

(3) Saudara-saudara seiman perlu diperingatkan terhadap kemurtadan. Siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!

3. Rasul Paulus menambahkan nasihat yang baik pada peringatan itu, dan menganjurkan mereka pada apa yang akan menjadi penangkal melawan hati yang jahat dan tidak percaya ini, yaitu bahwa mereka harus menasihati seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan “hari ini” (ay. 13). Amatilah,

(1) Kita harus melakukan segala kebaikan yang dapat kita lakukan satu terhadap yang lain selama kita bersama-sama, yang hanya untuk waktu sebentar saja dan tak pasti.

(2) Karena hari esok bukanlah milik kita, kita harus memanfaatkan hari ini sebaik-baiknya.

(3) Jika orang-orang Kristen tidak saling menasihati setiap hari, maka mereka ada dalam bahaya menjadi tegar hati karena tipu daya dosa. Perhatikanlah,

[1] Ada banyak tipu daya di dalam dosa. Dosa tampak bagus, tetapi sebenarnya kotor. Dosa tampak menyenangkan, tetapi sebenarnya merusak. Dosa menjanjikan banyak hal, tetapi tidak melaksanakan apa-apa.

[2] Tipu daya dosa itu membuat hati menjadi tegar. Satu dosa dibiarkan akan mempersiapkan dosa lain. Setiap perbuatan dosa meneguhkan kebiasaan berdosa. Berdosa melawan hati nurani adalah cara untuk mengebalkan hati nurani. Oleh karena itu, harus menjadi kepedulian setiap orang untuk menasihat diri sendiri dan orang lain supaya waspada terhadap dosa.

4. Rasul Paulus menghibur orang-orang yang tidak hanya memulai dengan baik, tetapi juga yang bertahan dengan baik, dan bertekun sampai pada akhirnya (ay. 14): Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula. Di sini amatilah,

(1) Hak istimewa orang-orang kudus: mereka telah beroleh bagian di dalam Kristus, yaitu bagian di dalam Roh Kristus, kodrat Kristus, anugerah-anugerah Kristus, kebenaran Kristus, dan hidup Kristus. Mereka berkepentingan dalam segala kepunyaan Kristus, dalam segala apa yang menyangkut Dia, dan dalam segala apa yang telah Dia lakukan, atau dapat Dia lakukan.

(2) Syarat mereka mendapat hak istimewa itu, yaitu ketekunan mereka dalam mengakui dan hidup dalam Kristus dan Kekristenan secara berani dan terang-terangan sampai pada akhirnya. Bukan berarti bahwa mereka tidak akan bertekun, sebab mereka dipelihara oleh kuasa Allah yang mahakuasa melalui iman supaya mereka selamat, melainkan bahwa desakan untuk memperoleh keselamatan seperti itu adalah suatu cara yang dengannya Kristus membantu umat-Nya untuk bertekun. Hal ini akan membuat mereka waspada dan tekun, sehingga menjaga mereka dari kemurtadan. Di sini perhatikanlah,

[1] Semangat yang sama yang dengannya orang-orang Kristen memulai di jalan-jalan Allah harus mereka pertahankan dan buktikan sampai pada akhirnya. Siapa yang memulai dengan sungguh-sungguh, dengan segala perasaan dan bersemangat, tekad yang kudus, dan kebergantungan yang disertai kerendahan hati, harus meneruskannya dengan semangat yang sama. Akan tetapi,

[2] Banyak sekali orang pada awal pengakuan iman menunjukkan keberanian dan keyakinan yang besar, tetapi mereka tidak berpegang teguh pada iman itu sampai pada akhirnya.

[3] Ketekunan dalam iman adalah bukti terbaik dari ketulusan iman kita.

5. Rasul Paulus kembali melanjutkan apa yang sudah dia kutip sebelumnya dari Mazmur 95:7, dst., dan ia menerapkannya langsung pada orang-orang dari angkatannya (ay. 15-16, dst.). Tetapi apabila pernah dikatakan: Pada hari ini, dst. seolah-olah ia berkata, “Apa yang dikutip sebelumnya dari Kitab Suci bukan hanya untuk masa-masa sebelumnya, melainkan juga untuk kamu sekarang, dan untuk semua orang yang akan datang setelah kamu. Agar kamu berjaga-jaga untuk tidak jatuh ke dalam dosa-dosa yang sama, supaya jangan kamu jatuh ke dalam kutukan yang sama.” Rasul Paulus berkata kepada mereka bahwa meskipun sebagian orang yang sudah mendengar suara Allah memang betul-betul membangkitkan amarah-Nya, namun tidak semua orang berbuat demikian. Perhatikanlah,

(1) Meskipun sebagian besar pendengar membangkitkan murka Allah dengan ketidakpercayaan mereka, namun ada sebagian lain yang percaya pada apa yang disampaikan kepada mereka.

(2) Meskipun mendengarkan firman adalah sarana biasa menuju keselamatan, namun, kalau tidak didengarkan, itu akan membuat orang terbuka bagi murka Allah.

(3) Allah ingin mempunyai umat sisa yang mau patuh pada suara-Nya, dan Ia akan memperhatikan umat itu dan menyebut mereka dengan hormat.

(4) Seandainya pun umat sisa ini sampai tertimpa musibah bersama-sama orang berdosa, namun mereka akan beroleh bagian dalam keselamatan kekal, sedangkan para pendengar firman yang tidak taat akan binasa selama-lamanya.

6. Rasul Paulus memberikan beberapa pertanyaan atas apa yang sudah disebutkan sebelumnya, dan memberikan jawaban yang tepat untuknya (ay. 17-19): Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa? Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, dst.? Dari sini perhatikanlah,

(1) Allah berduka hanya terhadap umat-Nya yang berbuat dosa terhadap Dia, dan terus berbuat dosa.

(2) Allah paling berduka dan murka dengan dosa-dosa yang dilakukan di depan umum oleh kebanyakan orang dari suatu bangsa. Apabila dosa sudah mewabah, dosa itu membangkitkan murka yang paling dahsyat.

(3) Meskipun Allah murka untuk waktu yang lama, dan bersabar untuk waktu yang lama, namun ketika ditekan oleh beratnya kefasikan yang merajalela di mana-mana, pada akhirnya Ia akan membebaskan diri-Nya dari orang-orang yang melakukan pelanggaran secara umum dengan penghakiman-penghakiman yang diberikan di hadapan umum.

(4) Ketidakpercayaan (dengan pemberontakan yang merupakan akibatnya) adalah dosa dunia yang membawa kutukan besar, terutama jika dilakukan oleh mereka yang telah mendapat pewahyuan tentang pikiran dan kehendak Allah. Dosa ini menutup hati Allah, dan menutup gerbang-gerbang sorga bagi mereka. Dosa ini menempatkan mereka di bawah murka dan kutukan Allah, dan meninggalkan mereka di situ. Sehingga dalam kebenaran dan keadilan pada diri-Nya sendiri, Allah berkewajiban untuk mencampakkan mereka untuk selama-lamanya.

Sepuluh Perintah Allah pada ke dua loh batu

10 Hukum Taurat dan Artinya


Sebelum menyampaikan hukum Taurat, Yesus memperkenalkan diri kepada Musa sebagai YHWH. Disini, Allah mengikat diri dengan bangsa Israel melalui sebuah perjanjian. Perjanjian tersebut berisi tindakan penyelamatan yang dilakukan Tuhan kepada Israel. Bangsa Israel dituntut untuk mentaati seluruh perjanjian tersebut. Bukan hanya sebagai sebuah kewajiban saja, melainkan perbedaan Islam dan Kristen sebagai suatu ketaatan akan kebaikan Tuhan.

Setelah itu, barulah dituliskan oleh nabi Musa pada dua loh batu. Perintah taurat satu hingga empat tertulis dalam loh batu satu. Sedangkan yang kelima hingga kesepuluh tertulis pada loh batu dua. Sepuluh Perintah taurat terdapat dalam dua Kitab Perjanjian Lama. Pertama, Keluaran 20:2-17. Kedua, Ulangan 5:6-21. Sepuluh Perintah Taurat tersebut tidak hanya diberlakukan pada bangsa Israel. Namun, juga berlaku pada semua umat Kristiani. Berikut adalah Perintah taurat beserta artinya:

1. Akulah Tuhan Allahmu, Jangan Ada Padamu allah Lain di Hadapan-Ku

Tulisan “allah” kecil menandakan allah yang palsu. Tuhan Allah tidak menghendaki kita untuk memuja allah lain selain diri-Nya. Karena ada hukum Taurat Ialah yang menciptakan langit dan bumi. Jadi, kepada-Nya lah kita berkenan. Bukan kepada benda-benda gaib atau kekuatan mistis. Keluaran 20:2-3 “Akulah TUHAN, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari tempat perbudakan. Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku.” Arti hukum Allah yang pertama:

Perkataan “ada padamu allah” memiliki arti bahwa kita tidak boleh meletakkan diri, menyandarkan diri, dan berharap pada kuasa lain. Karena kita sudah memiliki satu Allah. Yaitu Bapa yang ada di Sorga. Dialah satu-satunya Allah yang patut kita sembah dan muliakan. Dia Allah yang hidup yang membawa kita pada pembebasan

Jadilah Anak Tuhan yang sejati. Jangan percaya pada kekuatan-kekuatan lain. Apalagi jika kamu harus meminta bantuan “mbah dukun” untuk memperoleh keselamatan hidup. Mintalah kepada Tuhan, maka akan diberikan juga padamu

Namun, banyak kasus pemujaan berhala yang masih terjadi hingga saat ini. Hal ini dpaat kita lihat dari banyaknya agama yang tidak mempercayai adanya Tuhan. Bahkan masih ada orang yang menjadi seorang Atheis atau Agnostik. Padahal, kita sudah hidup di zaman yang modern.

2. Jangan Membuat Bagimu Patung yang Menyerupai Apapun yang Ada di Langit, di Bumi, dan di Dalam Bumi

Pada zaman dahulu, banyak kekuatan mistis yang masih dipercayai oleh masyarakat. Hal ini juga berlaku hingga sekarang. Terutama di hukum Taurat pedalaman. Mereka masih sering menyembah pohon, batu, dan patung-patung. Mereka percaya kalau peran Gereja dalam masyarakat tersebut mampu memberikan perlindungan, keselamatan, dan kesejahteraan pada penduduk setempat.

Penyembahan patung merupakan perbuatan menyimpang. Tidak dikehendaki oleh Tuhan Allah. Namun, manusia sangat mudah digoda oleh pacaran beda agama menurut Kristen dalam aksi kekuatan jahat. Seperti yang terjadi pada bangsa Israel. Mereka menyembah patung Dewi Kesuburan Astarte dalam rupa wanita telanjang. Patung ini digunakan sebagai “jampi” untuk meminta hasil panen yang baik dan merangsang kehamilan.

Keluaran 20:4-6 “Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. Tetapi Aku menujukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.”

Arti dari perkataan dalam Kitab Suci di atas, antara lain:

Dilarang mematungkan Allah dengan cara atau bentuk apapun itu

Tidak melakukan kebaktian dengan cara yang salah. Misalnya sambil tiduran

Dilarang menyembah berhala, terutama kepada patung, pohon, dan benda gaib lainnya

3. Jangan Menyebut Nama Tuhan Allahmu dengan Sembarangan

Keluaran 3:14 “Firman Allah kepada Musa: “AKU ADALAH AKU.” Lagi firman-Nya: “Beginilah kau katakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu.”

Maksud perintah Tuhan yang ketiga, antara lain:

Perintah yang ketiga ini sebagai pemberitahuan bahwa kita harus menghormati Tuhan. Kita harus menjaga kekudusan nama Tuhan. Sebutlah nama Tuhan di saat yang tepat, misalnya saat kita berdoa. Jangan pula menyebut nama Tuhan saat kita melakukan perbuatan dosa, dengan simbol Kristen menjadi arti yang penting dalam hidup kita.

Sebagai umat Kristen, kita selalu dituntut untuk melindungi nama Tuhan. Terutama dalam segala bentuk penyalahgunaan. Jangan pernah menggunakan nama Tuhan untuk keuntungan diri sendiri. Utamakanlah untuk melakukan segala sesuatu demi kemuliaan nama Tuhan

Sepuluh Perintah Taurat dikenal juga dengan sepuluh Firman Tuhan. Artinya ialah satu kumpulan yang berisi tentang etika yang harus dilakukan dalam menjalankan hidup sebagai Kristen. Sepuluh Perintah Taurat ini disampaikan Allah kepada bangsa Israel melalui Nabi Musa.  Pada zaman dulu, bangsa Israel terus menerus diperbudak oleh Mesir. Karena kasih-Nya, Yesus datang untuk menolong bangsa Israel. Hingga pada akhirnya, bangsa Israel masih melihat mujizat Tuhan Yesus dalam keluar dari tanah Mesir dan bebas dari namanya perbudakan.

4. Ingatlah dan Kuduskanlah Hari Sabat / Hari Tuhan

Ulangan 5:15 “Sebab haruslah kau ingat, bahwa engkaupun dahulu budak di tanah Mesir dan engkau dibawa keluar dari sana oleh TUHAN, Allahmu dengan tangan yang kuat dan lengan yang teracung; itulah sebabnya Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau merayakan Hari Sabat.”

Maksud dari perkataan tersebut, antara lain:

Kita sebagai umat Kristiani menyediakan waktu yang dikhususkan untuk Tuhan

Menyediakan waktu untuk merenungkan makna dan tujuan hidup kita di hadapan Tuhan agar kita dapat menemukan rancangan atau renungan Tuhan didalamnya

Jangan lupa untuk pergi beribadah dan melakukan cara berdoa yang benar dengan setiap hari  dan setiap minggu. Selain itu, ikutilah kegiatan keagamaan untuk menguduskan nama Tuhan

Keluaran 20:8-11 “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat. Enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat, TUHAN, Allahmu; maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat kediamananmu. Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; Itulah sebabnya TUHAN memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”

5. Hormatilah Ayahmu dan Ibumu

Kita dituntut untuk menghormati sesama manusia. Namun, sesama pertama yang perlu kita hormati adalah kedua orang tua. Mengapa?

Karena merekalah yang telah berjasa membesarkan kita hingga sekarang. Mereka yang telah berjuang untuk menafkahi dan memenuhi apa yang kita inginkan

Orang tua adalah orang yang paling mengerti kondisi kita

Kedua orang tua diutus Allah untuk merawat anaknya. Mereka memenuhi apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Maka dari itu, kita harus menghormati orang tua dengan sungguh-sungguh

Orang tua adalah orang yang pertama kali berhubungan dengan kita sewaktu kita dilahirkan

Namun, pada zaman sekarang, banyak anak yang kurang menghormati kedua orang tuanya. Mereka berkata kasar dan membohongi kedua orang tua untuk kesenangan sendiri. Apakah kamu tipikal anak yang demikian? Jika “iya”, berubahlah. Ingatlah kalau orang tua telah sangat berjasa dalam hidupmu saat ini.

Keluaran 20:12 “Hormatilah ayah dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.”

6. Jangan Membunuh

Makna kebangkitan Yesus dalam perkataan ini terdapat dalam Keluaran 20:13 “Jangan Membunuh”. Apa yang harus kita lakukan pada perintah Tuhan yang keenam ini?

Sebagai seorang Kristiani, kita harus menghargai hidup sesama kita yang lain. Kita dituntut untuk tidak merencanakan perbuatan jahat untuk menghancurkan sesama

Jangan merencanakan pembunuhan yang disengaja maupun tidak disengaja

Menghindari melakukan perbuatan keras, apalagi jika perbuatan tersebut mematikan sesama

Tidak melakukan tindakan euthanasia alias mempercepat kematian manusia untuk menghilangkan kesakitan yang dideritanya. Hal ini hanya diizinkan jika orang yang menderita kesakitan dan keluarga setuju untuk melakukan euthanasia

Manusia adalah Anak Tuhan yang mulia. Manusia adalah rupa dan gambaran Tuhan Allah sendiri. Walaupun temanmu kerap kali menyakiti hatimu, janganlah rencanakan perbuatan jahat kepadanya. Melainkan ampunilah dia, seperti Allah telah mengampuni dosamu terlebih dahulu. Matius 6:14-15 “Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di Sorga akan mengampuni kamu juga. Tetapi jikalau kamu tidak mengampuni orang, Bapamu juga tidak akan mengampuni kesalahanmu.”

7. Jangan Berzinah

Perintah Allah yang ketujuh ini terdapat dalam Kitab Keluaran 20:14 “Jangan Berzinah.” Apa yang dikehendaki Allah kepada kita pada perintah yang ketujuh ini?

Agar manusia selalu menjaga kesucian dirinya, termasuk menjaga kesucian tubuhnya. Karena anggota tubuh kita digunakan untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Bukan untuk melakukan perbuatan cabul alias seksual

Menjauhi perbuatan cabul. Karena perbuatan ini sangat dibenci oleh Tuhan. Terlebih lagi jika keduanya belum terikat sebagai suami isteri

Jangan berzinah dengan orang lain. Terlebih lagi ketika kamu sudah berkeluarga. Hormatilah pasanganmu, dan cintailah dia. Seperti yang telah kamu ucapkan dalam janji pernikahan di hadapan Tuhan

Menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang mengarah kepada pornografi. Berkatalah sewajarnya tanpa mengandung unsur yang tidak senonoh

Dilarang untuk mengingini isteri atau suami orang lain

Perbuatan tentang zinah ini ditujukan kepada seluruh umat manusia. Terutama kepada mereka yang berpacaran dan memiliki keluarga. Hormatilah pasanganmu. Dengan demikian, kamu juga telah mengormati Tuhan. Karena pasanganmu itu adalah Anak Tuhan yang mulia.

Efesus 5:22-23 “Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan. Karena suami adalah kepala isteri, sama seperti Kristus adalah kepala jemaat. Dialah yang menyelamatkan tubuh.”

Efesus 5:25-26 “Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan diri-Nya baginya untuk menguduskannya, sesudah Ia menyucikannya dengan memandikannya dengan air dan firman.”

8. Jangan Mencuri

Pernahkah kamu mencuri? Apa yang kamu curi? Sebagai manusia, kita kerap kali berpikir kalau mencuri ialah perbuatan wajar. Apalagi makna paskah sangat menjadi penting dalam bagi kehidupan kita. Kalau yang dicuri ialah barang-barang kecil. Misalnya uang Rp 2.000 atau mengambil beng-beng dari kedai lalu lupa membayarnya.

Kita sering menyepelekan perintah yang kedelapan ini. Hal ini terbukti dari banyaknya tindakan pencurian yang terjadi saat ini. Cara yang digunakan pun semakin modern. Barang yang dicuri pun jumlahnya sangat besar. Apakah kamu tidak takut perbuatanmu akan dicatat di buku dosa nanti?

Arti dari perintah “Jangan Mencuri”, antara lain:

Kita harus selalu menghargai apa yang menjadi hak orang lain. Toh kamu juga mempunyai hak yang nantinya kamu terima. Kamu hanya perlu bersabar saja

Selalu mensyukuri apa yang kita miliki. Walaupun jumlah yang kita miliki tidak sebanding dengan orang lain, senantiasalah untuk bersyukur

Mensyukuri apa yang diberikan Tuhan kepadamu. Namun, kamu tidak selalu menerima ini. Kamu sering membandingkan kepunyaanmu dengan orang lain. Bahkan kamu berencana untuk mengambil milik orang dengan cara mencuri. JANGAN lakukan itu! Syukuri apa yang ada. Masih banyak orang lain yang hidupnya jauh di bawah kamu.

9. Jangan Mengungkapkan Saksi Dusta Tentang Sesamamu

Perintah ini terdapat dalam Kitab Keluaran 20:16. Hal ini tidak hanya menyuruh kita untuk tidak memfitnah. Namun, sejarah agama Kristen selalu mengingatkan juga selalu untuk berkata jujur. Terutama jika kejujuran tersebut sangat dibutuhkan di meja pengadilan. Sayangnya, banyak orang yang sangat sulit untuk jujur. Ia rela berbohong kepada dirinya sendiri dan kepada orang lain. Hal ini dilakukan karena meterialitas. Ya, apalagi kalau bukan uang.

Sebagai manusia, kita sering menjatuhkan sesama kita hanya demi uang. Kita merendahkan nama baik dan martabatnya untuk barang berbentuk kertas tersebut. Yang paling parahnya, kita sampai melupakan Tuhan yang selalu melihat dan mengamati perbuatan kita.

Perbuatan seperti apa yang dituntut dalam perintah Tuhan nomor sembilan ini?

Selalu berkata jujur. Ingat, kejujuran itu mahal harganya. Biarlah kamu dibenci orang karena kejujuran yang kamu lakukan. Dibenci oleh manusia lebih baik ketimbang dibenci oleh Tuhan Allah

Selalu menjaga dan memperjuangkan kebenaran. Tolaklah bayaran ketika seseorang memintamu untuk berbohong. Uang itu dicari dengan cara yang benar, bukan dengan cara licik seperti berbohong

“Mulutmu adalah harimaumu”. Jagalah mulut kita sebaik-baiknya. Berkatalah apa adanya. Jangan melebih-lebihkan atau menguranginya. Kalau kamu tidak menjaga mulutmu, bukan hanya orang lain saja yang akan rugi. Akan tetapi, kamu juga akan dirugikan

Jagalah hubunganmu dengan sesama. Terutama yang berkaitan dengan nasib hidupnya. Walaupun berkata jujur itu sangat sulit, berlatihlah dari sekarang. Ingat “Allah bisa karena biasa”. Dengan membiasakan hidup jujur, maka ini akan menjadi kebiasaanmu hingga tua nanti.

10. Jangan Mengingini Rumah Sesamamu, Jangan Mengingini Isterinya, Atau Apapun yang Menjadi Milik Sesamamu

Perintah yang terakhir ini sifatnya batiniah, yaitu berkaitan dengan keinginan. Kalau kamu tidak bisa menguasai diri atas keinginan dan hawa nafsumu, kamu tidak akan selamat. Mengapa? Karena kamu harus tahu tujuan hidup orang Kristen dan tidak akan pernah puas atas apa yang kamu miliki saat ini. Kamu selalu merasa kekurangan lagi dan lagi.

Yang harus dilakukan manusia pada perintah kesepuluh ini, antara lain:

Mampu menguasai keinginan. Karena dengan demikian, kamu tidak akan pernah bermaksud untuk menginginkan milik orang lain. Karena kamu telah bersyukur atas segala sesuatu yang kamu miliki.

Dapat menyeralaskan tindakan dengan kata hati nurani. Sebab kejahatan bukan hanya sebuah tindakan saja. Namun, juga sesuatu yang berpangkal dari hati nurani

Mampu mengasah moral. Karena kita tahu kalau mengingini milik sesama melanggar kode etik

Dapat mengatur keinginan lahiriah maupun keinginan batiniah

Namun, banyak manusia yang melanggar perintah Tuhan yang terakhir ini. Karena keegoisan manusia dan sifatnya yang tidak mau kalah. Hingga manusia tersebut sering jatuh ke dalam dosa. Ingatlah, jika kamu sudah punya satu, jangan pernah ingin punya dua. Kalau satu saja sudah cukup, mengapa harus punya dua?

Itulah 10 perintah Allah yang harus kita taati dalam hidup. Hiduplah sesuai dengan perintah dan ajaran Tuhan. Hindarilah untuk melakukan perbuatan menyimpang. Apalagi jika perbuatan tersebut melanggar perintah Tuhan. Semoga artikel 10 perintah Allah ini mampu menambah pengetahuanmu tentang agama Kristen.

JALAN YANG BENAR

JANGAN SAMPAI SALAH JALAN

_Baca: Amsal 16:25-33_

_"Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut."_
_(Amsal 16:25)_

_Tak dapat disangkal bahawa di dunia ini ada banyak jalan yang orang fikir adalah jalan yang benar dan baik menurut pandangan mereka, tetapi belum tentu jalan yang baik itu dapat membawa kepada kehidupan kekal, ujung-ujungnya malah menyesatkan. Kerana itu kita perlu berhati-hati supaya tidak mudah untuk disesatkan._

_Sebagai orang percaya sepatutnya kita bersyukur kerana Tuhan Yesus telah memberitahukan kepada kita jalan yang harus ditempuh iaitu jalan yang benar dan menuju kepada kehidupan, dan jalan itu adalah diri-Nya sendiri,_ _*"Akulah jalan dan kebenaran dan hidup."*_ _*(Yohanes 14:6a)*_

_Kata_ _*'kebenaran'*_ _(Yunani: aletheia) adalah kata yang sangat spesifik, bukan kebenaran biasa, tetapi kebenaran yang hakiki._

_Pernyataan Tuhan Yesus_ _*"Akulah hidup"*_ _sebagai penegasan bahawa Dia adalah sumber kehidupan._ _*"Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa."*_ _*(Mamur 16:11)*_

_Di tengah dunia yang jahat ini kita takkan luput dari romantika kehidupan yang diwarnai dengan persoalan dan pergumulan berat, namun bila kita mau datang kepada Tuhan Yesus, kita pasti akan mendapatkan jalan keluar yang terbaik._

_Di tengah dunia yang semakin diliputi oleh kegelapan, disebabkan_ _*"...seluruh dunia berada di bawah kuasa si jahat." (1 Yohanes 5:19)*_

_Banyak orang mencari jalan kebenaran dan hidup dengan cara mereka sendiri. Mereka seperti meraba-raba di tempat yang gelap pekat, dan kerana tiada cahaya yang meneranginya mereka tidak dapat menemukan jalan itu._
_Ada khabar baik hari ini, kerana Tuhan Yesus berkata,_ _*"Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku."*_ _*(Yohanes 14:6b)*_

_Jelas sekali bahawa Tuhan Yesus adalah satu-satunya jalan untuk kita sampai kepada Bapa, sebab_ _*"Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia."*_ _*(Yohanes 1:4)*_, _dan_ _*"Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri."*_ _*(Yohanes 5:26)*_

_Tuhan Yesus, bukan hanya memberi nasihat dan arahan, tapi Dia juga akan menuntun dan memimpin kepada kebenaran dan kehidupan, sebab Dia adalah Jalan itu sendiri._

_*Hanya Tuhan Yesus satu-satunya jalan menuju kepada kehidupan kekal!*_

PESONA KAUM HAWA

Pesona Kaum Hawa


Untuk melejitkan pesona, biasanya kaum hawa menggunakan make up ke seluruh wajahnya. Namun, kamu tentu juga pernah mengalami kalau kadangkala hasil polesan make up yang diaplikasikan tidak sesuai dengan harapan.

Mau tahu bagaimana caranya agar make up yang dipakai bisa membuat kamu tampil aduhai? Coba baca dulu kiat-kiat berikut ini ya.

1.    Alis yang Lebih Memukau

Sumber: pexels.com
Untuk mendapatkan alis yang menawan, kamu hanya perlu untuk memolesnya dengan eyeshadoweyeliner atau maskara. Selain itu yang sebaiknya kamu catat baik-baik adalah warna alis yang kamu poles sebaiknya diselaraskan dengan warna rambut. Bila kamu memiliki gaya rambut blonde (pirang) maka sebaiknya gunakan warna coklat muda, sedangkan untuk kamu dengan gaya brunette (kecoklatan), lebih baik aplikasikan warna gelap.

2.    Perhatikan Juga Keelokan Mata

Sumber: pexels.com
Agar tampil lebih anggun, maka kamu perlu memerhatikan penampilan mata juga. Gunakanlah eyeliner coklat muda, tambah lagi dengan eyeshadow warna coklat di akar bulu mata kamu. Jangan lupa, padukan garisnya menggunakan kuas yang baik. Biar semakin memikat, kamu juga bisa mengoleskan bayangan netral ringan di kelopak mata.

3.    Sentuhan Lipstik pada Bibir

Sumber: pexels.com
Walaupun tampil menggunakan make up, usahakanlah agar kamu tetap tampil senatural mungkin. Untuk menampilkan kesan itu, maka bibir kamu perlu diberikan lipstick atau lip gloss dengan warna yang hangat. Gunakan jari kamu untuk merapikannya agar terkesan lebih alami.

4.    Tampilan Kulit yang Memikat

Sumber: pexels.com
Untuk menghasilkan tampilan kulit yang memukau maka kamu perlu menggunakan foundation, bedak, maupun concealer. Aturan dasar yang perlu kamu perhatikan adalah jangan gunakan foundation yang lebih gelap dan juga jangan menggunakan concealer yang lebih terang dari foundation.

5.    Ranumkan Pipimu

Sumber: pexels.com
Tentu kamu mau dong mendapatkan penampilan wajah yang segar dan merona, untuk itu gunakanlah blush on dengan warna kuning muda. Jangan acuhkan juga penggunaan bulu kuas ya, pakailah bulu kuas yang lembut dan besar. Juga tidak kalah penting adalah aplikasikan blush on di area senyum kamu paling menonjol.


Sumber:

https://loop.co.id/articles/mau-makeup-mu-terlihat-sempurna-coba-lakukan-5-tips-menarik-ini/full



Kamis, 23 Juli 2020

HAK ISTIMEWA ORANG PERCAYA

Hak-hak Istimewa Orang Percaya  (Roma 8:10-16)

  Dalam perikop di atas Rasul Paulus memperlihatkan dua lagi keuntungan yang baik, yang menjadi milik orang percaya yang sungguh-sungguh.
  
    I. Kehidupan. 
Kebahagiaan di sini bukanlah cuma kebahagiaan dalam arti dijauhkan dari sesuatu yang buruk, yaitu tidak dihukum. Tetapi kebahagiaan di sini berarti mendapatkan sesuatu yang baik. Kebahagiaan itu berarti kita melangkah maju menapaki kehidupan yang akan membawa kebahagiaan yang tak terucapkan bagi seorang manusia (ay. 10-11): Jika Kristus ada di dalam kamu. Perhatikanlah, jika Roh ada di dalam kita, maka Kristus ada di dalam kita. Ia berdiam di dalam hati oleh iman (Ef. 3:17). Sekarang di sini kita diberi tahu apa yang terjadi dengan tubuh dan jiwa orang-orang yang didiami Kristus.
    
      1. Tidak ada yang bisa kita katakan selain bahwa tubuh memang mati. Tubuh ini rapuh, fana, sekarat, dan akan segera mati. Tubuh ini adalah rumah tanah liat, yang asalnya dari debu. Kehidupan yang diperoleh dan dijanjikan itu tidak membuat tubuh kekal dalam keadaannya yang sekarang. Tubuh ini mati, maksudnya, ditentukan untuk mati, ada di bawah hukuman mati: sebagaimana kita berkata “matilah dia” untuk orang yang dihukum. Di tengah-tengah kehidupan ini, kita ada dalam kematian: sekalipun tubuh kita begitu kuat, sehat, dan bugar, ia sudah mati pucuk (Ibr. 11:12), dan ini karena dosa. Dosalah yang membunuh tubuh. Inilah akibat dari kutuk pertama itu (Kej. 3:19): Engkau debu. Menurut saya, seandainya tidak ada alasan lain, maka cinta kepada tubuh seharusnya membuat kita membenci dosa, sebab dosa adalah musuh yang begitu besar bagi tubuh kita. Bahkan kematian tubuh orang-orang kudus merupakan pertanda yang tersisa akan murka Allah terhadap dosa.
      2. Tetapi roh, jiwa yang berharga, itulah hidup. Sekarang jiwa hidup secara rohani, bahkan terlebih lagi, ia adalah hidup itu sendiri. Anugerah di dalam jiwa adalah kodratnya yang baru. Hidup orang kudus ada pada jiwanya, sedangkan hidup pendosa hanyalah sebatas tubuhnya. Setelah tubuh mati, dan kembali menjadi debu, roh adalah kehidupan, yang tidak saja hidup dan kekal, tetapi juga tertelan di dalam hidup itu sendiri. Kematian bagi orang-orang kudus hanyalah berarti dibebaskannya roh yang terlahir di sorga dari perangkap dan beban tubuh ini, supaya ia pantas ambil bagian dalam kehidupan kekal. Ketika Abraham sudah mati, Allah tetaplah Allah Abraham, sebab bahkan setelah mati, roh Abraham adalah kehidupan (Mat. 22:31-32). Lihat Mazmur 49:16. Dan ini oleh karena kebenaran. Kebenaran Kristus yang diperhitungkan kepada mereka membuat jiwa aman dari kematian, dan jiwa adalah bagian yang lebih baik dari diri kita. Kebenaran Kristus yang berdiam di dalam diri mereka, dan gambaran Allah yang diperbaharui di dalam jiwa, menjaga jiwa, dan, dengan ketetapan Allah, mengangkatnya pada saat kematian, mengembangkannya, dan membuatnya layak ikut ambil bagian dalam warisan orang-orang kudus di dalam terang. Kehidupan jiwa yang kekal dijalani dengan memandang dan menikmati Allah, dan keduanya dipertemukan. Dan untuk itulah jiwa dibuat memenuhi syarat oleh pengudusan yang membenarkan. Saya merujuk pembaca pada Mazmur 17:15, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu.
      3. Ada kehidupan yang disediakan juga untuk tubuh yang malang ini pada akhirnya: Ia akan menghidupkan juga tubuhmu yang fana (ay. 11). Tuhan itu untuk tubuh, dan meskipun pada saat kematian tubuh dicampakkan sebagai bejana yang hina dan rusak, bejana yang tidak disukai, namun Allah akan rindu pada buatan tangan-Nya (Ayb. 14:15). Dia akan mengingat perjanjian-Nya dengan debu, dan tidak akan kehilangan sebutir pun dari debu-debu itu. Sebaliknya, tubuh akan dipersatukan kembali dengan jiwa, dan berpakaian kemuliaan yang pantas untuknya. Tubuh yang hina akan diubah menjadi baru (Flp. 3:21; 1Kor. 15:42). Dua hal besar yang menjamin kepastian kebangkitan tubuh disebutkan di sini:
      
        (1) Kebangkitan Kristus: Ia yang telah membangkitkan Kristus Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan juga. Kristus bangkit sebagai Kepala, Yang sulung, dan Pelopor semua orang kudus yang telah meninggal (1Kor. 15:20). Tubuh Kristus terbaring di makam, di bawah dosa semua umat pilihan yang diperhitungkan kepada-Nya. Tetapi kemudian Ia menerobos keluar dari makam itu. Maka hai maut, di manakah kemenanganmu? Oleh karena kebangkitan Kristuslah kita akan bangkit.
        (2) Berdiamnya Roh. Roh yang sama yang membangkitkan jiwa sekarang akan segera membangkitkan tubuh: oleh Roh-Nya, yang diam di dalam kamu. Tubuh orang kudus adalah bait Roh Kudus (1Kor. 3:16; 6:19). Nah, walaupun bait ini dibiarkan terbaring sementara dalam kehancuran, namun ia akan dibangun kembali. Kemah Daud, yang sudah roboh, akan diperbaiki, sekalipun gunung-gunung tinggi menghadang. Roh, yang mengembuskan nafas hidup pada tulang-tulang mati dan kering, akan membuat mereka hidup, dan orang-orang kudus akan melihat Allah bahkan di dalam tubuh mereka. Maka dari itulah Rasul Paulus, dengan mengingat akan hal ini, menyimpulkan betapa sudah menjadi kewajiban kita untuk tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh (ay. 12-13). Janganlah hidup kita menuruti kehendak dan kemauan daging. Dua alasan disebutkan Paulus di sini:
        
          [1] Kita tidak berutang pada daging, entah dalam hal hubungan, rasa terima kasih, atau dalam hal ikatan dan kewajiban apa pun. Kita tidak harus memenuhi atau melayani keinginan-keinginan daging. Kita memang wajib memberi pakaian, memberi makan, dan mengurus tubuh, seperti hamba bagi jiwa dalam pelayanannya terhadap Allah, tetapi tidak lebih jauh dari itu. Kita tidak berutang pada daging. Daging tidak pernah berbuat kebaikan yang begitu besar kepada kita sehingga kita wajib melayaninya. Tersirat di sini bahwa kita berutang kepada Kristus dan kepada Roh: kepada Dialah kita berutang segala-galanya, segala yang kita miliki dan segala yang bisa kita lakukan, dalam seribu satu ikatan dan kewajiban. Karena sudah dibebaskan dari kematian yang sedemikian besar oleh tebusan yang sedemikian besar, maka kita amat berutang kepada Pembebas kita. Lihat 1 Korintus 6:19-20.
          [2] Pertimbangkanlah akibat-akibatnya, apa yang akan menanti di ujung jalan. Di sini hidup dan mati, berkat dan kutuk, diperhadapkan kepada kita. Jika kamu hidup menurut daging, kamu akan mati, maksudnya, mati kekal. Menyenangkan, melayani, dan memuaskan daging, itulah yang akan membawa kehancuran jiwa, yaitu, kematian kedua. Kematian yang sebenarnya adalah kematian jiwa. Kematian orang-orang kudus hanyalah tidur. Tetapi, pada sisi lain, kamu akan hidup, hidup dan bahagia sampai selama-lamanya, itulah hidup yang sesungguhnya: Jika oleh Roh kamu mematikan perbuatan-perbuatan tubuhmu, menaklukkan dan menundukkan semua hawa nafsu dan keinginan, menyangkal diri dengan tidak menyenangkan dan memuaskan tubuh, dan ini dilakukan oleh Roh. Kita tidak dapat melakukannya tanpa Roh yang mengerjakannya di dalam diri kita, dan Roh tidak akan mengerjakannya tanpa kita berusaha sendiri. Sehingga dalam satu arti, kita diperhadapkan pada buah si malakama, entah tidak menyenangkan tubuh atau menghancurkan jiwa.
        
      
    II. Roh yang menjadikan kita anak Allah adalah hak istimewa lain yang menjadi milik mereka yang ada di dalam Kristus Yesus (ay. 14-16).
    
      1. Semua orang yang menjadi milik Kristus dibawa ke dalam hubungan dengan Allah sebagai anak-anak-Nya (ay. 14). Perhatikanlah,
      
        (1) Ciri-ciri mereka: Mereka dipimpin Roh Allah, seperti seorang murid yang belajar dipimpin oleh gurunya, seperti seorang pelancong yang sedang bepergian dipimpin oleh pemandunya, seperti seorang prajurit yang menunaikan tugasnya dipimpin oleh panglimanya. Mereka tidak didorong-dorong seperti binatang, tetapi dipimpin sebagaimana layaknya makhluk yang berakal, ditarik dengan tali kesetiaan dan ikatan kasih. Ciri-ciri yang tidak diragukan dari semua orang percaya yang sungguh-sungguh adalah, bahwa mereka dipimpin oleh Roh Allah. Setelah dengan iman mereka menyerahkan diri kepada bimbingan-Nya, kemudian di dalam ketaatan, mereka mengikuti bimbingan itu, dan dengan manis dipimpin ke dalam semua kebenaran dan semua kewajiban.
        (2) Hak istimewa mereka: Mereka anak-anak Allah, yang diterima ke dalam bilangan orang-orang yang diangkat sebagai anak-anak Allah, diakui dan dikasihi oleh Dia sebagai anak-anak-Nya.
      
      2. Dan mereka yang adalah anak-anak Allah memiliki Roh,
      
        (1) Untuk mengerjakan dalam diri mereka watak sebagai anak.
        
          [1] Kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi (ay. 15). Kita bisa memahaminya, pertama, dengan roh perbudakan yang membayangi jemaat Perjanjian Lama. Ini dinamakan roh perbudakan karena gelap dan ngerinya masa perjanjian itu. Selubung melambangkan perbudakan (2Kor. 3:15). Bandingkan dengan ayat 17. Roh yang mengangkat kita menjadi anak tidak dicurahkan secara berkelimpahan pada waktu itu seperti halnya sekarang, sebab hukum Taurat membuka luka, tetapi sedikit memberikan obat. Sekarang kamu tidak ada dalam masa perjanjian itu, kamu tidak menerima roh itu. Kedua, kita bisa memahaminya dengan roh perbudakan yang membayangi banyak orang kudus sendiri pada saat mereka bertobat, ketika mereka diinsafkan akan keberdosaan mereka dan murka Allah, yang oleh Roh dibuat mengendap di dalam jiwa mereka. Seperti orang banyak dalam Kisah Para Rasul 2:37, sipir penjara (Kis. 16:30), dan Paulus (Kis. 9:6). Pada saat itu, Roh sendiri bagi orang-orang kudus adalah roh perbudakan: “Tetapi,” ujar Rasul Paulus, “dengan kamu ini sudah selesai.” “Allah sebagai Hakim,” menurut Dr. Manton, “dengan roh perbudakan, mengirim kita kepada Kristus sebagai Pengantara, dan Kristus sebagai Pengantara, dengan roh yang mengangkat kita sebagai anak, mengirim kita kepada Allah sebagai Bapa.” Walaupun anak Allah mungkin saja dilanda ketakutan akan perbudakan lagi, dan mungkin mempertanyakan kedudukannya sebagai anak, namun Roh yang terpuji itu tidak akan lagi menjadi roh perbudakan, sebab seandainya demikian Ia bersaksi dusta.


          [2] Tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah. Manusia bisa saja memberikan akta pengangkatan anak, tetapi hak istimewa Allah-lah, ketika mengangkat anak, untuk memberikan Roh yang menjadikan kita anak, yaitu kodrat sebagai anak. Roh yang mengangkat kita sebagai anak mengerjakan dalam diri anak-anak Allah kasih kekeluargaan terhadap Allah sebagai Bapa, membuat kita bersuka di dalam Dia, dan bergantung pada-Nya, sebagai Bapa. Jiwa yang dikuduskan menampakkan gambar Allah, sebagaimana seorang anak menampakkan gambar bapanya. Oleh Roh itu kita berseru: “ya Abba, ya Bapa!" Berdoa di sini disebut berseru (KJV: menangis), yang tidak hanya merupakan pertanda, tetapi juga ungkapan alamiah bahwa kita menginginkan sesuatu. Anak-anak yang belum bisa bicara melampiaskan keinginan mereka dengan menangis. Sekarang, Roh mengajar kita di dalam doa untuk datang kepada Allah sebagai Bapa, dengan keyakinan yang penuh kekudusan dan kerendahan hati, dan memberanikan jiwa dalam melakukan kewajiban itu. Ya Abba, ya Bapa. Abba adalah bahasa Aram yang berarti bapa atau bapaku. Dalam bahasa Yunani patÄ“r. Dan mengapa disebutkan dua kali, Ya Abba, Ya Bapa? Sebab Kristus mengatakan demikian dalam doa-Nya (Mrk.14:36), Ya Abba, ya Bapa. Dan kita sudah menerima Roh Anak. Kata Abba menandakan kegigihan hati yang dilandasi rasa sayang, dan menekankan hubungan yang didasari rasa percaya. Anak kecil, yang ingin meminta sesuatu pada bapanya, cuma bisa berkata Bapa, Bapa, dan itu sudah menyampaikan maksud mereka. Juga, mengangkat anak merupakan hal yang biasa terjadi baik bagi orang-orang Yahudi maupun orang-orang bukan Yahudi. Orang-orang Yahudi memanggil bapa dengan sebutan Abba dalam bahasa mereka, dan orang-orang Yunani bisa memanggil PatÄ“r. Sebab di dalam Kristus Yesus tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi.
        
        (2) Untuk memberikan kesaksian tentang hubungan mereka dengan Allah sebagai anak-anak (ay. 16). Mengerjakan dalam diri orang percaya watak sebagai anak merupakan pekerjaan Roh sebagai Roh yang menguduskan, sedangkan memberikan kesaksian tentang hubungan mereka sebagai anak-anak merupakan pekerjaan Roh sebagai Penghibur. Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita. Banyak orang memiliki kesaksian hanya dari rohnya sendiri bahwa keadaan mereka baik-baik saja, tetapi mereka tidak memiliki kesaksian yang sependapat dari Roh. Banyak orang mengatakan damai kepada diri mereka sendiri, padahal Allah dari sorga tidak mengatakannya kepada mereka. Tetapi orang-orang yang dikuduskan memiliki Roh Allah yang bersaksi bersama-sama dengan roh mereka, yang harus dipahami bukan sebagai wahyu langsung dan luar biasa, melainkan sebagai pekerjaan Roh yang biasa, di dalam penghiburan dan melalui sarana penghiburan, untuk mengatakan damai kepada jiwa. Kesaksian ini selalu sesuai dengan firman tertulis, dan oleh sebab itu selalu berdasar pada pengudusan, sebab Roh di dalam hati tidak bisa bertentangan dengan Roh di dalam firman. Roh tidak bersaksi kepada siapa-siapa tentang hak-hak istimewa sebagai anak jika mereka tidak mempunyai sifat dan watak sebagai anak.
     

Selasa, 12 Mei 2020

Cara sederhana membuat Roti Perjamuan Kudus

Matzah untuk Roti Perjamuan Kudus


Bahan :

2 cangkir tepung
1/2 sendok teh garam
1/3 cangkir minyak zaitun





Cara membuat :
1. Campurkan tepung terigu, garam dan minyak zaitun menjadi satu. aduk adonan hingga merata dan menjadi tidak lengket atau kalis. (anda dapat menambahkan 1/2 gelas air jika diperlukan).

2. Ambil adonan dan bentuk menjadi bola-bola kecil, kemudian pipihkan, (agar hasilnya rata dan bagus anda bisa gunakan rolling pin atau cetakan roti) 

3. Panaskan oven, panggang adonan 2-3 menit, (karena proses pemanggangan berlangsung cepat, mohon anda tetap mengawasi roti yang anda panggang. setelah adonan mulai berubah warna segera dibalik dan masak beberapa saat pd sisi kedua).  Ulangi dengan semua adonan dan biarkan dingin sepenuhnya.

Roti tak beragi/Matzah

Resep untuk matzah

Bahan :
4 cangkir tepung terigu
1 sendok teh garam
3/4 cangkir minyak bunga matahari/minyak zaitun
3/4 cangkir air dan tambahkan sesuai kebutuhan

Cara Memasak :
  • Campur garam ke dalam tepung tambahkan minyak dan uleni ke dalam tepung
  • Secara bertahap tambahkan air ke dalam adonan hingga adonan tidak lagi lengket
  • Ratakan adonan dengan rolling pin sampai setebal 1 cm dan bentuk agar sesuai pada baking tray
  • Tempatkan adonan di loyang dan potong kotak-kotak atau segitiga
  • Panaskan oven sampai 180 derajat celcius
  • Masak selama 15-20 menit sampai renyah
Salam damai sejahtera, Tuhan memberkati

Jumat, 17 Januari 2020

Catatan Pelajaran Lain

Ringkasan 28 Dasar Kepercayaan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
Advertisements

1. Kitab Suci

Kitab Suci yang terdiri dari Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, adalah Firman Allah yang tertulis, yang diberikan oleh inspirasi llahi melalui orang-orang kudus Allah yang bericara dan menulis karena mereka digerakkan oleh Roh Kudus. Dalam Firman tertulis ini, Allah telah memberikan kepada manusia pengetahuan yang perlu untuk keselamatan. Kitab Suci adalah pemyataan tentang kehendak Allah yang tidak mungkin salah. Itu merupakan ukuran tabiat, ujian pengalaman, pengungkap doktrin yang sah, dan catatan yang terpercaya perihal tindakan-tindakan Allah dalam sejarah. (2 Ptr. 1:20,21; 2 Tim. 3:16,17; Mzm. 119:105; Ams. 30:5,6; Yes. 8:20; Yoh. 17:17; 1 Tes. 2:13; Ibr. 4:12.)

2. Trinitas

Ada satu Allah: Bapa, Anak, dan Roh Kudus, suatu kesatuan dari tiga Pribadi yang kekal. Allah itu abadi, Mahakuasa, Mahatahu, lebih dari segalanya, dan hadir di mana-mana. Allah itu tidak terbatas dan lebih dari pemahaman manusia, namun dikenal melalui penyataan diriNya. Dia itu layak disembah, dipuja dan dilayani selama-lamanya oleh segenap ciptaan. (Ul. 6:4; Mat.28:19; 2 Kor. 13:14; Ef. 4:4-6; 1 Ptr.1:2; 1 Tim. 1:17; Why. 14:7.)

3. Bapa

Allah Bapa yang kekal adalah Pencipta, Sumber, Pemelihara, dan Raja yang berkuasa atas segala ciptaan. Dia itu benar dan suci, penuh kemurahan dan rahmat, sabar, dan belimpah kasih dan kesetiaan. Sifat-sifat serta kuasa yang ditunjukkan dalam Anak dan Roh Kudus adalah juga menggambarkan Bapa. (Kej. 1:l; Why. 4:11; 1 Kor. 15:28; Yoh. 3:16; 1 Yoh. 4:8; 1 Tim. 1:17; Kel. 34:6, 7; Yoh. 14:9.)

4. Anak

Allah Anak yang kekal menjelma di dalam Yesus Kristus. Melalui Dialah segala sesuatu diciptakan, karakter Allah dinyatakan, keselamatan umat manusia dilaksanakan, dan dunia dihakimi. Allah yang kekal telah menjadi manusia sesungguhnya, Yesus Kristus. la dikandung dari Roh Kudus dan lahir dari perawan Maria. la hidup dan mengalami pencobaan sebagai seorang manusia, tetapi dengan sempuma menunjukkan kebenaran dan kasih Allah. Oleh mukjizat-mukjizat-Nya la menunjukkan kuasa Allah dan terbukti sebagai Mesias yang dijanjikan oleh Allah. Ia menderita dan mati secara sukarela di salib menggantikan kita dan demi dosa-dosa kita, bangkit dari kematian, dan naik kesurga untuk melayani di bait suci surga untuk kita. la akan datang kembali dalam kemuliaan untuk kelepasan kekal umat-Nya dan untuk memulihkan segala sesuatu. (Yoh. 1:1-3, 14; Kol. 1:15-19; Yoh. 10:30; 14:9; Rm. 6:23; 2 Kor. 5:17-19; Yoh. 5:22; Luk. 1:35; Flp. 2:5-11; Ibr. 2:9-18; 1 Kor. 15:3, 4; Ibr. 8:1, 2; Yoh. 14:1-3.)

5. Roh Kudus

Allah Roh yang kekal telah aktif bersama dengan Bapa dan Anak pada saat penciptaan, penjelmaan, dan penebusan, la mengilhami para penulis Alkitab. la memenuhi kehidupan Kristus dengan kuasa. la menarik dan meyakinkan manusia, dan barang siapa yang menyambut-Nya dibarui dan diubahkan menjadi peta Allah. Diutus oleh Bapa dan Anak untuk menyertai anak-anak-Nya selamanya, la memberikan karunia rohani kepada gereja, menyanggupkan gereja bersaksi untuk Kristus, dan memimpin gereja kedalam seluruh kebenaran sesuai dengan Alkitab. (Kej. 1:1, 2; Luk. 1:35; 4:18; Kisah 10:38; 2 Ptr. 1:21; 2 Kor. 3:18; Ef. 4:11,12; Kisah 1:8; Yoh. 14:16-18, 26; 15:26, 27; 16:7-13.)

6. Penciptaan

Allah adalah Pencipta segala-galanya, dan telah menyatakan dalam Alkitab cerita yang asli tentang perbuatan penciptaan-Nya. Dalam enam hari Tuhan menjadikan “langit dan bumi” dan semua makhluk hidup di atas dunia, dan berhenti pada hari ketujuh dalam minggu pertama itu. Dengan demikian la mendirikan Sabat sebagai tanda peringatan kekal terhadap selesainya pekejaan penciptaan-Nya. Manusia laki-laki dan perempuan pertama yang dijadikan sesuai dengan peta Allah sebagai mahkota Penciptaan, mendapatkan kekuasaan atas seluruh dunia, dan mendapatkan tanggung jawab untuk memeliharanya. Ketika dunia telah selesai diciptakan itu “sangat baik,” menyatakan kemuliaan Allah. (Kej. 1; 2; Kel. 20:8-11; Mzm. 19:1-6; 33:6, 9; 104; Ibr. 11:3.)

7. Keadaan Manusia

Manusia telah diciptakan menurut peta Allah dan memiliki sifat kepribadian, kuasa dan kebebasan berpikir dan berbuat. Walaupun diciptakan sebagai makhluk yang merdeka, masing-masing adalah kesatuan tubuh, pikiran, dan roh yang tidak terpisahkan, napas hidup dan segalanya bergantung pada Allah. Ketika nenek moyang kita yang pertama tidak setia pada Allah, mereka menyangkal ketergantungan mereka kepada-Nva dan jatuh dari posisi mereka yang tinggi di bawah Allah. Peta Allah dalam diri mereka rusak dan mereka akan mati. Keturunan mereka juga mewarisi sifat yang telah jatuh itu dan segala akibatnya. Mereka dilahirkan dengan kelemahan dan kecenderungan untuk berbuat dosa. Tetapi Allah dalam Kristus mendamaikan dunia kepada Diri-Nya sendiri dan oleh Roh Kudus memulihkan peta Pencipta dalam diri orang berdosa yang menyesal. Diciptakan untuk kemuliaan Allah, mereka dipanggil untuk mengasihi Dia dan sesama, dan memelihara lingkungan mereka. (Kej. 1:26-28; 27; Mzm. 8:4-8; Kisah 17:24-28; Kej. 3; Mzm. 51:5; Rm. 5:12-17; 2 Kor. 5:19, 20; Mzm. 51:10; 1 Yoh. 4:7, 8, 11, 20; Kej. 2:15.)

8. Pertentangan Besar

Seluruh umat manusia sekarang ini terlibat dalam suatu pertentangan besar antara Kristus dan Setan mengenai karakter Allah, hukumNya, dan kekuasaan-Nya atas alam semesta. Konflik tersebut telah dimulaikan di surga ketika salah satu makhluk ciptaan, yang mendapatkan kebebasan memilih, dalam kesombongannya telah menjadi Setan, musuh Allah, dan memimpin sebagian malaikat untuk memberontak. la memperkenalkan roh pemberontakan kepada dunia ini ketika ia menuntun Adam dan Hawa untuk berbuat dosa. Dosa manusia ini mengakibatkan rusaknya peta Allah dalam diri umat manusia, kacaunya dunia yang telah diciptakan, dan pada akhimya mengakibatkan kehancuran dunia pada saat air bah melanda seluruh dunia. Seluruh ciptaan menonton dunia ini menjadi arena konflik semesta, di mana kasih Allah pada akhirnya akan terbukti benar. Untuk mendampingi umat-Nya di dalam pertentangan tersebut, Kristus mengutus Roh Kudus dan malaikat-malaikat yang setia untuk menuntun, melindungi, dan memelihara mereka di jalan keselamatan. (Why. 12:4-9; Yes. 14:12-14; Yeh. 28:12-18; Kej. 3; Rm. 1:19-32; 5:12-21; 8:19-22; Kej. 6-8; 2 Ptr 3:6; 1 Kor. 4:9; Ibr. 1:14.)

9. Kehidupan, Kematian, dan Kebangkitan Kristus

Di dalam kehidupan penurutan Kristus yang sempuma terhadap kehendak Allah, penderitaan, kematian, dan kebangkitan-Nya. Allah menyediakan satu-satunya sarana penebusan atas dosa umat manusia, agar mereka yang menerima penebusan ini oleh iman boleh mendapatkan hidup yang kekal, dan keseluruhan ciptaan boleh memahami dengan lebih baik akan kesucian dan ketidakterbatasan kasih Pencipta. Penebusan yang sempuma ini membuktikan kebenaran hukum Allah dan keagungan tabiat-Nya; karena penebusan itu menyalahkan dosa kita dan memberikan pengampunan bagi kita. Kematian Kristus itu mengganti dan menebus, mendamaikan dan mengubahkan. Kebangkitan Kristus menyatakan kemenangan Allah atas kuasa kejahatan, dan bagi mereka yang menerima penebusan maka kemenangan mereka atas dosa dan kematian menjadi pasti. Penebusan itu menyatakan Ketuhanan Yesus Kristus, di mana di hadapan-Nya semua lutut di surga dan di bumi akan bertekuk menyembah. (Yoh. 3:16; Yes. 53; 1 Ptr. 2:21, 22; 1 Kor. 15:3, 4, 20-22; 2 Kor. 5:14, 15, 19-21; Rm. 1:4; 3:25; 4:25; 8:3, 4; 1 Yoh. 2:2; 4:10; Kol. 2:15; Flp. 2:6-11.)

10. Pengalaman Keselamatan

Dalam kemurahan dan kasih yang tidak terbatas Allah telah membuat Kristus, yang tidak mengenal dosa, menjadi dosa untuk kita, supaya di dalam Dia kita dapat dijadikan kebenaran Allah. Dengan dipimpin oleh Roh Kudus kita merasakan kebutuhan kita mengakui keadaan kita yang berdosa, bertobat dari pelanggaran-pelanggaran kita, dan menghidupkan iman pada Yesus sebagai Tuhan dan Kristus, sebagai Pengganti dan Teladan. Iman yang menerima keselamatan ini berasal dari kuasa Firman Allah dan merupakan karunia dari rahmat Allah. Melalui Kristus kita dibenarkan, diangkat sebagai putra dan putri Allah, dan dilepaskan dari kekuasaan dosa. Melalui Roh Kudus kita dilahirkan kembali dan disucikan; Roh memperbaruii pikiran kita, menuliskan hukum Allah yaitu kasih di dalam hati kita, dan kita memperoleh kuasa untuk menghidupkan suatu kehidupan yang suci. Dengan tinggal dalam Dia kita mengambil bagian dalam sifat Ilahi dan memiliki kepastian keselamatan sekarang dan pada saat penghakiman. (2 Kor. 5:17-21; Yoh. 3:16; Gal. 1:4; 4:4-7; Titus 3:3-7; Yoh. 16:8; Gal. 3:13, 14; 1 Ptr. 2:21, 22; Rm. 10:17; Luk. 17:5; Mrk. 9:23 ,24; Ef. 2:5-10; Rm. 3:21-26; Kol. 1:13, 14; Rm. 8:14-17; Gal. 3:26; Yoh. 3:3-8; 1 Ptr. 1:23; Rm. 12:2; Ibr. 8:7-12; Yeh. 36:25-27; 2 Ptr. 1:3, 4; Rm. 8:1-4; 5:6-10.)

11. Bertumbuh di Dalam Kristus

Oleh kematian-Nya di salib Yesus mengalahkan kuasa kejahatan. la yang menaklukkan roh-roh iblis selama pelayanan-Nya di dunia telah menghancurkan kuasa mereka dan memastikan kebinasaan mereka yang kekal. Kemenangan Yesus memberikan kepada kita kemenangan atas kuasa-kuasa kejahatan yang masih terus berusaha untuk mengendalikan kita, sementara kita berjalan bersama Dia dalam damai, sukacita, dan jaminan kasih-Nya. Sekarang Roh Kudus tinggal dalam kita dan memberi kita kuasa. Oleh berserah secara terus menerus kepada Yesus sebagai Juruselamat dan Tuhan kita, kita dibebaskan dari beban perbuatan kita di masa lalu. Kita tidak lagi hidup di dalam kegelapan, takut tehadap kuasa-kuasa kejahatan, kebodohan, dan kesia-siaan jalan hidup kita dahulu. Dalam kebebasan baru dalam Yesus ini, kita dipanggil untuk bertumbuh menjadi serupa dengan tabiat-Nya, bersekutu dengan Dia setiap hari dalam doa, makan dari Firman Allah, merenungkan firman dan pemeliharaan-Nya, menyanyikan lagu-lagu pujian bagi-Nya, berkumpul bersama untuk berbakti, dan ikut serta dalam misi gereja. Sementara kita merelakan diri kita dalam kasih pelayanan kepada orang-orang di sekitar kita dan bersaksi tentang keselamatan yang dari pada-Nya, maka kehadiran-Nya yang tetap bersama kita melalui Roh Kudus akan mengubah setiap saat dan setiap tugas menjadi suatu pengalaman rohani. (Mzm. 1:1, 2; 23:4; 77:11, 12; Kol. 1:13, 14; 2:6, 14, 15; Luk. 10:17-20; Ef. 5:19, 20; 6:12-18; 1 Tes. 5:23; 2 Ptr. 2:9; 3:18; 2 Kor. 3:17, 18; Flp. 3:7-14; 1 Tes. 5:16-18; Mat. 20:25-28; Yoh. 20:21; Gal. 5:22-25; Rm. 8:38, 39; 1 Yoh. 4:4; Ibr. 10:25.)

12. Gereja

Gereja adalah persekutuan orang-orang percaya yang mengakui Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Sebagaimana umat Allah di masa Pejanjian Lama, kita dipanggil keluar dari dunia; dan kita berkumpul untuk berbakti, untuk bersekutu, untuk mendapatkan petunjuk Firman, untuk merayakan Perjamuan Tuhan, untuk pelayanan kepada seluruh umat manusia, dan untuk pengabaran injil keseluruh dunia. Gereja memperoleh wewenangnya dari Kristus, yang adalah Firman yang menjelma, dan dari Kitab Suci, yang merupakan Firman tertulis. Gereja adalah keluarga Allah; karena diangkat-Nya sebagai anak, maka anggota-anggotanya hidup berdasarkan perjanjian baru. Gereja adalah tubuh Kristus, suatu masyarakat iman yang Kristus sendiri merupakan Kepalanya. Gereja adalah pengantin yang baginya Kristus mati agar la dapat menguduskan dan menyucikannya. Pada saat la datang dalam kemuliaan, la akan mempersembahkannya sebagai sebuah gereja yang mulia bagi diri-Nya sendiri, orang-orang setia dari segala zaman, yang telah dibeli dengan darah-Nya, suci dan tanpa cacat, noda atau kerut. (Kej. 12:3; Kisah 7:38; Ef. 4:11-15; 3:8-11; Mat. 28:19, 20; 16:13-20; 18:18; Ef. 2:19-22; 1:22, 23; 5:23-27; Kol. 1:17, 18).

13. Gereja yang Sisa dan Misinya

Gereja universal merupakan gabungan dari semua yang sungguh-sungguh percaya pada Kristus, tetapi di hari-hari terakhir, yaitu saat kemurtadan besar, suatu umat telah dipanggil keluar untuk menuruti hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus. Umat sisa ini memaklumkan datangnya saat penghakiman, mengabarkan keselamatan melalui Kristus, dan menyerukan dekatnya kedatangan Yesus kedua kali. Pekabaran ini dilambangkan oleh tiga malaikat di Wahyu 14; pekabaran itu bertepatan dengan pekerjaan penghakiman di surga dan menghasilkan terjadinya pertobatan dan reformasi di dunia. Semua orang percaya dipanggil untuk ambil bagian secara pribadi dalam kesaksian ke seluruh dunia ini. (Why. 12:17; 14:6-12; 18:1-4; 2 Kor. 5:10; Yud. 3, 14; 1 Ptr. 1:16-19; 2 Ptr. 3:10-14; Why. 21:1-14).

14. Kesatuan dalam Tubuh Kristus

Gereja adalah satu tubuh dengan banyak anggota, yang dipanggil dari semua bangsa, suku, bahasa, dan kaum. Dalam Kristus kita adalah ciptaan baru; perbedaan ras, budaya, pendidikan, dan kebangsaan, serta perbedaan-perbedaan antara yang tinggi dan rendah, kaya dan miskin, laki-laki dan perempuan, tidak boleh memecah belah kita. Kita semua sama di dalam Kristus, yang oleh satu Roh telah mengikat kita menjadi satu persekutuan dengan Dia dan dengan satu sama lain; kita harus melayani dan dilayani tanpa membeda-bedakan atau memiiih muka. Melalui ilham Yesus Kristus di dalam Alkitab kita memiliki iman dan pengharapan yang sama, dan membagikan kesaksian yang sama kepada semua orang. Kesatuan ini sumbemya adalah kesatuan dari Allah Tritunggal, yang telah mengangkat kita sebagai anak-anak-Nya. (Rm. 12:4, 5; 1 Kor. 12:12-14; Mat. 28:19, 20; Mzm. 133:1; 2 Kor. 5:16, 17; Kisah 17:26, 27; Gal. 3:27, 29; Kol. 3:10-15; Ef. 4:14-16; 4:1-6; Yoh. 17:20-23).

15. Baptisan

Oleh baptisan kita mengakui iman kita pada kematian dan kebangkitan Yesus Kristus, dan bersaksi tentang kematian kita terhadap dosa dan tujuan kita untuk berjalan dalam kehidupan yang baru. Demikianlah kita mengakui Kristus sebagai Tuhan dan juruselamat, menjadi umat-Nya, dan diterima sebagai anggota gereja-Nya. Baptisan adalah lambang persekutuan kita dengan Kristus, pengampunan dosa-dosa kita, dan penerimaan kita akan Roh Kudus. Baptisan itu dilakukan dengan cara diselamkan kedalam air dan merupakan suatu penegasan iman di dalam Yesus dan bukti pertobatan dari dosa. Itu mengikuti petunjuk yang terdapat dalam Kitab Suci dan penerimaan akan ajaran-ajarannya. (Rm. 6:1-6; Kol. 2:12, 13; Kisah 16:30-33; 22:16; 2:38; Mat. 28:19, 20.)

16. Perjamuan Kudus

Perjamuan Kudus merupakan keikutsertaan dalam lambang tubuh dan darah Yesus sebagai suatu ungkapan iman kepada-Nya, sebagai Tuhan dan Juruselamat kita. Dalam pengalaman komuni ini Kristus hadir untuk bertemu dan menguatkan umat-Nya. Pada saat kita ambil bagian, kita dengan sukacita mengabarkan kematian Tuhan sampai la datang lagi. Persiapan perjamuan itu meliputi pemeriksaan diri, pertobatan, dan pengakuan. Tuhan mengesahkan upacara pembasuhan kaki yang menandakan pembersihan kembali, mengungkapkan suatu kesediaan untuk melayani satu sama lain dengan rendah hati seperti Kristus, dan mempersatukan hati kita dalam kasih. Upacara perjamuan terbuka bagi semua orang Kristen yang percaya. (1 Kor. 10:16, 17; 11:23-30; Mat. 26:17-30; Why. 3:20; Yoh. 6:48-63; 13:1-17).

17. Karunia Rohani dan Pelayanan

Allah mencurahkan ke atas semua anggota gereja-Nya dalam setiap zaman karunia-karunia rohani yang harus digunakan oleh setiap anggota dalam pelayanan kasih untuk kebaikan bersama jemaat dan umat manusia. Diberikan oleh Roh Kudus yang dengan adil membagi kepada setiap anggota sesuai kehendak-Nya, karunia-karunia itu memberikan segala kesanggupan dan pelayanan yang dibutuhkan oleh gereja untuk melaksanakan fungsi-fungsinya sebagaimana yang ditentukan oleh Tuhan. Menurut Alkitab, karunia-karunia ini mencakup pelayanan-pelayanan seperti iman, penyembuhan, bernubuat, menginjil, mengajar, administrasi, mendamaikan, belas kasihan, dan pelayanan pengorbanan dan kemurahan hati untuk menolong dan menguatkan orang lain. Sebagian anggota dipanggil oleh Allah dan dipakai oleh Roh untuk tugas-tugas yang diakui oleh gereja seperti tugas-tugas penggembalaan, evangelisasi, kerasulan, dan pelayanan mengajar khususnya dibutuhkan untuk memperlengkapi anggota-anggota bagi pelayanan, untuk membangun jemaat kepada kedewasaan rohani, dan mendorong kesatuan iman dan pengetahuan akan Allah. Bila anggota-anggota menggunakan karunia-karunia yang bermacam-macam ini sebagai penatalayanan Allah yang setia, gereja terlindung dari pengaruh-pengaruh merusak yang ditimbulkan oleh doktrin-doktrin palsu, bertumbuh dengan suatu pertumbuhan yang berasal dari Allah, dan dibangun dalam iman dan kasih (Rm. 12:4-8; 1 Kor. 12:9-11, 27, 28; Ef. 4:8, 11-16; Kisah 6:1-7; 1 Tim. 3:1-13; 1 Ptr. 4:10, 11).

18. Karunia Nubuat

Salah satu karunia Roh Kudus ialah karunia bernubuat. Karunia ini menjadi suatu tanda pengenal gereja yang sisa dan ditunjukkan dalam pelayanan Ellen G. White. Sebagai utusan Tuhan, tulisan-tulisannya merupakan sumber kebenaran yang terus-menerus dan berwenang yang memberikan penghiburan, bimbingan, nasihat, dan perbaikan kepada gereja. Tulisan-tulisan tersebut juga menjelaskan bahwa Alkitab merupakan standar oleh mana semua pengajaran dan pengalaman harus diuji. (Yoel 2:28, 29; Kisah 2:14-21; Ibr. 1:1-3; Why. 12:17; 19:10)

19. Hukum Allah

Prinsip-prinsip besar hukum Allah diwujudkan dalam Sepuluh Perintah dan ditunjukkan dalam kehidupan Kristus. Hukum-hukum itu menyatakan kasih, kehendak, dan maksud Allah perihal perilaku dan hubungan manusia dan mengikat semua orang di setiap zaman. Aturan ini merupakan dasar perjanjian Allah dengan umat-Nya dan standar penghakiman Allah. Melalui agen Roh Kudus hukum itu menunjuk dosa dan menimbulkan suatu perasaan membutuhkan seorang Juruselamat. Keselamatan sepenuhnya berasal dari kasih karunia dan bukan oleh usaha, tetapi buahnya adalah penurutan kepada hukum-hukum Allah. Penurutan ini memperkembang karakter Kristen dan menghasilkan suatu perasaan sejahtera. Itu merupakan bukti kasih kita kepada Tuhan dan kepedulian kita kepada sesama. Penurutan iman menunjukkan kuasa Kristus yang mengubahkan kehdupan, dan dengan demikian menguatkan kesaksian orang Kristen. (Kel. 20:1-17; Maz. 40:7,8; Mat. 22:36-40; Ul. 28:1-14; Mat. 5:17-20; Ibr. 8:8-10; Yoh. 15:7-10; Ef. 2:8-10; 1 Yoh. 5:3; Rm. 8:3, 4; Mzm. 19:7-14).

20. Sabat

Pencipta yang berkemurahan, setelah enam hari Penciptaan, berhenti pada hari ketujuh dan mendirikan Sabat untuk semua orang sebagai suatu peringatan Penciptaan. Hukum keempat dari hukum Allah yang tidak terubahkan itu menuntut pengudusan Sabat hari ketujuh ilu sebagai suatu hari perhentian, perbaktian, dan pelayanan yang sesuai dengan ajaran dan kebiasaan Yesus, Tuhan atas hari Sabat. Sabat adalah suatu hari persekutuan yang sangat menyenangkan dengan Allah dan dengan sesama. Itu merupakan suatu lambang penebusan kita di dalam Kristus, suatu lambang pengudusan kita, tanda kesetiaan kita, dan merupakan suatu pendahuluan terhadap masa depan kita yang kekal di dalam kerajaan Allah. Sabat adalah tanda yang terus-menerus dari pejanjian kekal-Nya antara Dia dan umat-Nya. Dengan sukacita menguduskan hari yang suci ini dari petang hingga petang berikutnya, dan masuk matahari hingga masuk matahari, merupakan suatu perayaan dari perbuatan penciptaan dan penebusan Allah. (Kej. 2:1-3; Kel. 20:8-11; Luk. 4:16; Yes. 56:5, 6; 58:13, 14; Mat. 12:1-12; Kel. 31:13-17; Yeh. 20:12, 20; Ul. 5:12-15; Ibr. 4:1-11; Im. 23:32; Markus 1:32).

21. Penatalayanan

Kita adalah penatalayan Allah, yang la percayakan dengan waktu dan kesempatan, kesanggupan dan harta milik, dan berkat-berkat dunia dan segala kekayaannya. Kita bertanggung jawab kepada-Nya untuk penggunaan yang tepat akan berkat-berkat itu. Kita mengakui kepemilikan Allah oleh pelayanan yang setia kepada-Nya dan kepada sesama kita manusia, dan oleh mengembalikan persepuluhan dan memberikan persembahan untuk pengabaran lnjil-Nya dan menjadi sokongan dan pertumbuhan gereja-Nya. Penatalayanan adalah suatu kesempatan istimewa yang diberikan oleh Allah bagi kita untuk memelihara kasih dan kemenangan atas cinta diri dan ketamakan. Penatalayan bersukacita dalam berkat-berkat yang datang kepada orang-orang lain sebagai hasil dari kesetiaannya. (Kej. 1:26-28; 2:15; 1 Taw. 29:14; Hag. 1:3-11; Mal. 3:8-12; 1 Kor. 9:9-14; Mat. 23:23; 2 Kor. 8:1-15; Rm. 15:26, 27).

22. Perilaku Orang Kristen

Kita dipanggil untuk menjadi suatu umat saleh yang berpikir, merasa, dan bertindak, serasi dengan prinsip-prinsip surga. Agar Roh menciptakan kembali di dalam diri kita karakter Tuhan kita, maka kita melibatkan diri kita hanya pada hal-hal yang akan menghasilkan kemurnian yang serupa dengan Kristus, kesehatan, dan sukacita di dalam hidup kita. Ini berarti bahwa hiburan dan kesenangan kita harus sesuai dengan standar tertinggi dari selera dan keindahan Kristen. Sementara kita mengakui adanya perbedaan-perbedaan budaya, pakaian kita haruslah sederhana, sopan, dan rapi, merias orang yang memiliki kecantikan sejati tidaklah dengan menggunakan perhiasan-perhiasan lahiriah tetapi perhiasan yang tidak dapat binasa yaitu suatu roh lemah lembut dan tenang. Itu juga berarti bahwa karena tubuh kita adalah bait Roh Kudus, maka kita harus merawatnya dengan hati-hati. Selain dengan olahraga dan istirahat yang cukup, kita harus memakan makanan yang paling menyehatkan yang bisa diperoleh dan tidak memakan makanan yang haram yang dijelaskan dalam Alkitab. Karena minuman keras beralkohol, tembakau, dan penggunaan obat bius dan narkotik yang tidak bertanggung jawab merusak tubuh kita, maka kita harus juga berpantang dari semuanya itu. Malahan, kita harus menggunakan segala sesuatu yang membawa pikiran dan tubuh kita ke dalam disiplin Kristus, yang menginginkan kita sehat, gembira, dan baik. (Rm. 12:1, 2; 1 Yoh. 2:6; Ef. 5:1-21; Flp. 4:8; 2 Kor. 10:5; 6:14; 7:1; 1 Ptr. 3:1-4; 1 Kor. 6:19, 20; 10:31; Im. 11:1-47; 3 Yoh. 2).

23. Pernikahan dan Keluarga

Pernikahan didirikan oleh Tuhan di Eden dan diteguhkan oleh Yesus sebagai ikatan seumur hidup antara seorang pria dan seorang wanita dalam kebersamaan kasih. Bagi seorang Kristen suatu janji pernikahan diucapkan kepada Allah dan juga kepada pasangannya, dan hanya dapat dilakukan oleh pasangan yang seiman. Saling mencintai, menghormati, menghargai, dan bertanggung jawab merupakan unsur dari hubungan khusus ini, yang memantulkan kasih, kesucian, keintiman, dan kelanggengan hubungan antara Kristus dan gereja-Nya. Mengenai perceraian, Yesus mengajarkan bahwa orang yang menceraikan pasangannya, kecuali karena zina, dan menikah dengan orang lain, berarti melakukan perzinaan. Walaupun beberapa hubungan keluarga mungkin tidak seperti yang diharapkan, pasangan nikah yang benar-benar saling menyerahkan diri satu sama lain dalam Kristus bisa saja mencapai suatu kesatuan yang mengasihi melalui tuntunan Roh dan bimbingan gereja. Allah memberkati keluarga dan bermaksud bahwa anggota-anggotanya harus saling mendampingi satu sama lain menuju kedewasaan penuh. Orangtua harus mengajar anak-anak mereka untuk mengasihi dan menuruti Tuhan. Oleh teladan dan kata-kata, mereka harus mengajar anak-anak mereka bahwa Kristus itu pengasih yang berdisiplin, selalu lembut dan mempedulikan, yang ingin agar mereka menjadi anggota-anggota tubuh-Nya, yaitu keluarga Allah. Menjadikan keluarga lebih intim merupakan satu dari ciri-ciri Injil yang terakhir. (Kej. 2:18-25; Mat. 19:3-9; Yoh. 2:1-11; 2 Kor. 6:14; Ef. 5:21-33; Mat. 5:31,32; Markus 10:11, 12; Luk. 16:18; 1 Kor. 7:10, 11; Kel. 20:12; Ef. 6:1-4; Ul. 6:5-9; Ams. 22:6; Mal. 4:5, 6).

24. Pelayanan Kristus di Bait Suci Surga

Ada sebuah bait suci di surga, tempat ibadah sejati yang didirikan oleh Allah bukan oleh manusia. Di dalamnya Knstus melayani untuk kepentingan kita, agar orang-orang percaya mendapatkan faedah dan korban penebusan-Nya yang dipersembahkan sekali untuk semua di salib. la dilantik sebagai Imam Besar kita yang agung dan memulaikan pelayanan pengantaraan-Nya pada saat la naik ke surga. Pada tahun 1844, pada akhir periode nubuatan 2300 hari, la memasuki fase kedua dan terakhir dari pelayanan penebusan-Nya. Itu adalah pekerjaan penyelidikan penghakiman yang merupakan bagian dari keputusan akhir bagi semua dosa, ditandai dengan penyucian bait suci orang Ibrani dahulu kala pada hari Grafirat. Dalam pelayanan khusus tersebut bait suci disucikan dengan darah hewan korban, tetapi bait suci surgawi itu disucikan oleh darah korban yang sempurna yaitu Yesus. Penyelidikan penghakiman menyatakan kepada makhluk-makhluk surgawi siapa di antara orang-orang mati yang telah mati di dalam Kristus dan oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka dianggap layak untuk mengambil bagian dalam kebangkitan pertama. Itu juga menunjukkan dengan jelas siapa di antara orang-orang hidup yang tinggal di dalam Kristus, memelihara hukum-hukum Allah dan iman akan Yesus, dan oleh sebab itu, di dalam Dia, mereka siap untuk diubahkan dan masuk ke dalam kerajaan-Nya yang kekal. Penghakiman ini membuktikan benarnya keadilan Allah dalam menyelamatkan orang-orang yang percaya kepada Yesus. Itu menyatakan bahwa orang-orang yang tetap setia kepada Allah akan menerima kerajaan itu. Penyelesaian pelayanan Kristus ini akan menandai berakhirnya masa percobaan bagi manusia sebelum Kedatangan-Nya kedua kali. (Ibr. 8:1-5; 4:14-16; 9:11-28; 10:19-22; 1:3; 2:16, 17; Dan.7:9-27; 8:13, 14; 9:24-27; Bil. 14:34; Yeh. 4:6; Im. 16; Why. 14:6, 7; 20:12; 14:12; 22:12).

25. Kedatangan Kristus Kedua Kali

Kedatangan Kristus kedua kali merupakan pengharapan yang berbahagia dari gereja, puncak terbesar dari lnjil. Kedatangan Juruselamat itu literal, personal, dapat dilihat, dan meliputi seluruh dunia. Ketika la datang kembali, orang-orang benar yang telah mati akan dibangkitkan dan bersama-sama dengan orang-orang benar yang masih hidup diangkat ke surga, tetapi orang-orang jahat akan mati. Penggenapan yang hampir sempurna dari garis nubuatan, bersamaan dengan keadaan dunia sekarang ini, mengindikasikan bahwa kedatangan Kristus itu sudah dekat. Saat peristiwa itu tidak dinyatakan, dan oleh sebab itu kita didesak untuk bersedia setiap saat. (Tit. 2:13; Ibr. 9:28; Yoh. 14:1-3; Kis. 1:9-11; Mat. 24:14; Why. 1:7; Mat. 24:43, 44; 1 Tes. 4:13-18; 1 Kor. 15:51-54; 2 Tes. 1:7-10; 2:8; Why. 14:14-20; 19:11-21; Mat. 24; Mrk. 13; Luk. 21; 2 Tim. 3:1-5; 1 Tes. 5:1-6).

26. Kematian dan Kebangkitan

Upah dosa ialah maut. Tetapi Allah, yang tidak dapat mati, akan memberikan kehidupan kekal kepada orang-orang yang ditebus-Nya. Hingga hari itu kematian adalah keadaan tidak sadar bagi semua orang. Bilamana Kristus, yang adalah kehidupan kita, nampak, orang-orang benar yang telah dibangkitkan dan orang-orang benar yang hidup akan dimuliakan dan bersedia untuk bertemu dengan Tuhan mereka. Kebangkitan kedua, yaitu kebangkitan orang-orang jahat, akan tejadi seribu tahun kemudian. (Rm. 6:23; 1 Tim. 6:15, 16; Pkh. 9:5, 6; Mzm. 146:3, 4; Yoh. 11:11-14; Kol. 3:4; 1 Kor. 15:51-54; 1 Tes. 4:13-17; Yoh. 5:28, 29; Why. 20:1-10).

27. Milenium dan Berakhirnya Dosa

Milenium adalah pemerintahan Kristus selama seribu tahun bersama umat kudus-Nya di surga, antara kebangkitan pertama dan kebangkitan kedua. Selama masa tersebut orang-orang jahat yang mati akan dihakimi; dunia ini akan menjadi sunyi sepi, tanpa penghuni manusia yang hidup, tetapi dihuni oleh Setan dan para malaikatnya. Pada penutupan masa seribu tahun itu Kristus bersama umat kesucian-Nya dan kota suci akan turun dari surga ke bumi. Kemudian orang-orang jahat yang mati akan dibangkitkan, dan bersama Setan dan para malaikatnya akan mengepung kota itu; tetapi api dari Allah akan menghanguskan mereka dan membersihkan dunia. Maka alam semesta akan bebas dari dosa dan orang-orang berdosa selama-lamanya. (Why. 20; 1 Kor. 6:2, 3; Yer. 4:23-26; Why. 21:1-5; Mal. 4:1; Yeh. 28:18, 19).

28. Dunia Baru

Di dunia baru, di mana orang-orang benar akan tinggal, Allah akan menyediakan rumah yang kekal bagi umat tebusan dan suasana sempurna untuk kehidupan kekal, kasih, sukacita, dan belajar di hadirat-Nya. Karena di sini Allah sendiri akan tinggal bersama umat-Nya, dan tidak akan ada lagi penderitaan serta kematian. Pertentangan besar akan berakhir, dan tidak akan ada dosa lagi. Segala sesuatu, baik yang bernyawa maupun yang tidak bernyawa, akan menyatakan bahwa Allah adalah kasih; dan la akan memerintah selama-lamanya. Amin. (2 Ptr. 3:13; Yes. 35; 65:17-25; Mat. 5:5; Why. 21:1-7; 22:1-5; 11:15).

Advertisements

Advertisements