Senin, 28 Oktober 2019

PENYISIHAN UNTUK RENCANA TUHAN

Masuklah dalam Zona Tuhan dan berlindunglah dari MurkaNya

Kejadian 7:1-16 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Nuh: "Masuklah ke dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, sebab engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku di antara orang zaman ini.
Dari segala binatang yang tidak haram haruslah kauambil tujuh pasang, jantan dan betinanya, tetapi dari binatang yang haram satu pasang, jantan dan betinanya;
juga dari burung-burung di udara tujuh pasang, jantan dan betina, supaya terpelihara hidup keturunannya di seluruh bumi.
Sebab tujuh hari lagi Aku akan menurunkan hujan ke atas bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya, dan Aku akan menghapuskan dari muka bumi segala yang ada, yang Kujadikan itu."
Lalu Nuh melakukan segala yang diperintahkan TUHAN kepadanya.
Nuh berumur enam ratus tahun, ketika air bah datang meliputi bumi.
Masuklah Nuh ke dalam bahtera itu bersama-sama dengan anak-anaknya dan isterinya dan isteri anak-anaknya karena air bah itu.
Dari binatang yang tidak haram dan yang haram, dari burung-burung dan dari segala yang merayap di muka bumi,
datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu, jantan dan betina, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh.
Setelah tujuh hari datanglah air bah meliputi bumi.
Pada waktu umur Nuh enam ratus tahun, pada bulan yang kedua, pada hari yang ketujuh belas bulan itu, pada hari itulah terbelah segala mata air samudera raya yang dahsyat dan terbukalah tingkap-tingkap di langit. 
Dan turunlah hujan lebat meliputi bumi empat puluh hari empat puluh malam lamanya.
Pada hari itu juga masuklah Nuh serta Sem, Ham dan Yafet, anak-anak Nuh, dan isteri Nuh, dan ketiga isteri anak-anaknya bersama-sama dengan dia, ke dalam bahtera itu,
mereka itu dan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan segala jenis binatang melata yang merayap di bumi dan segala jenis burung, yakni segala yang berbulu bersayap;
dari segala yang hidup dan bernyawa datanglah sepasang mendapatkan Nuh ke dalam bahtera itu.
Dan yang masuk itu adalah jantan dan betina dari segala yang hidup, seperti yang diperintahkan Allah kepada Nuh; lalu TUHAN menutup pintu bahtera itu di belakang Nuh.
Saya memahami bacaan diatas dalam dua kelompok kategori PEMILIHAN TUHAN. Kelompok yang pertama adalah PEMILIHAN BERSYARAT yaitu TUHAN MEMILIH CIPTAAN YANG BERKENAN DIHATINYA, dan Kelompok yang kedua, TUHAN MEMILIH CIPTAANNYA YANG LAIN TANPA SYARAT namun kuotanya sangat terbatas. Dari kedua pemilihan itu, Tuhan punya Tujuan yang berbeda pula yaitu yang pertama adalah bahagian dari hati Tuhan yaitu Umat kesayanganNya dan yang kedua ialah binatang kepentingan Tuhan untuk Umat kesayanganNya itu. Binatang lain yang dipilihnya itu tidak dicatat bahwa syaratnya seperti apa, tapi yang terpenting di situ adalah sebagai penerus keturunan setelah dunia direhabilitasi dan yang kedua adalah binatang persediaan selama empat puluh hari di dalam bahtera. Suatu keunikan kasih Tuhan bahwa Tuhan menentukan suatu RUANG PENYISIHAN PENYELAMATAN.
Tuhan juga berbuat yang mirip dengan itu seperti yang tertulis dalam Yesaya 26:20-21 " Mari bangsaku, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintumu sesudah engkau masuk, bersembunyilah barang sesaat lamanya, sampai amarah itu berlalu.
Sebab sesungguhnya, TUHAN mau keluar dari tempat-Nya untuk menghukum penduduk bumi karena kesalahannya, dan bumi tidak lagi menyembunyikan darah yang tertumpah di atasnya, tidak lagi menutupi orang-orang yang mati terbunuh di sana. Disini menggambarkan dengan jelas bahwa Tuhan menyisihkan Umat PilihanNya dalam suatu RUANG atau kamar perlindungan dari amarah Tuhan. Tuhan juga berbuat yang sama pada saat Tuhan menyisihkan Bangsa pilihanNya dari bangsa Mesir negara perbudakan itu yaitu pemusnahan semua anak sulung di malam paskah yaitu setiap pintu rumah bangsa Israel ambang/palang pintunya harus dioles darah anak domba dan dalam keadaan tertutup. Hal yang serupa itu pula disarankan oleh Tuhan Yesus seperti yang tertulis dalam Matius 6:6  "Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." Di sini juga digambarkan bahwa Tuhan menghendaki kita untuk menyisihkan diri dari hingar-bingarnya dunia ini yang penuh kemunafikan, masuk dalam kamar yang tertutup dengan segala kerendalan hati menghampiri hadiratNya. Semoga kita semua dengan segala kerendahan hati kita menyisihkan hidup kita untuk pengudusan JemaatNya.

Jumat, 18 Oktober 2019

BAHAYA MENYEMBUNYIKAN KESALAHAN


DOSA TERSELUBUNG-KEJATUHAN ORANG PERCAYA
Ringkasan Perenungan

1. Mengingini Sesuatu di Luar Kemampuan
2. Membelanjakan Uang Bukan Milik
3. Mau Cepat Kaya/Pemburu Harta
4. Berlagak Dermawan/Suka dipuji/Menonjolkan Diri
5. Kenikmatan Tubuh/Penikmat Negatif
     (Kemabukan, Narkoba dan Sex Bebas)
6. Suka Mengintip yg Bukan Istri/Suami
7. Keisengan Dengan Isteri/Suami Orang Lain
8. Sok Tahu sesuatu yang Sebenarnya Tidak diketahui
9. Menggampangkan/Meremehkan Sesuatu
10. Suka dihormati/Status Sosial/Kasta/Mendewakan Pribadi
11. Kepahitan/Pendendam

Senin, 07 Oktober 2019

Jangan Pernah Menghujat Tuhan!!!

PERINGATAN BUAT SIAPAPUN YANG SUKA MENGHUJAT TUHAN JESUS KRISTUS!
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Tepat 4 (empat) minggu setelah Deedat menghujat penyaliban Yesus yang sengaja dilakukan pada hari Jumat Agung (Hari Raya Paskah) di Sydney, Deedat secara tiba-tiba terserang stroke dan kehilangan suaranya untuk selama-lamanya. Lehernya kejang, sehingga tak mampu makan, minum atau bicara. Deedat hanya mampu berkomunikasi kedipan mata saja. Selama 9 (sembilan) tahun lamanya ia menderita. Selama dalam perawatan, Deedat hanya dapat mengkonsumsi makanan melalui selang yang lansung dimasukan kedalam lambungnya melalui sebuah lubang di perutnya selama 9 tahun higga ajalnya. Selama masa penderitaanya ini, Deedat juga sudah pernah dikunjungi dan didoakan oleh orang-orang Kristen.(Luk 6 : 27,28), (Rom 12 : 20)

KUTUKAN YANG DIALAMI AHMED DEEDAT SI PENGHUJAT TUHAN JESUS KRISTUS
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°
Sekilas mengenai Ahmed Deedat

Ahmad Deedat, adalah seorang imigran asal India kelahiran tahun 1918 yang menjadi warga Afrika Selatan. Pernah memperoleh penghargaan ‘King Faishal Award’, Nobel dari Pemerintah Saudi Arabia pada tahun 1986 atas karya-karyanya. Semasa hidupnya, Deedat telah menerbitkan sekitar 22 buku penting dan telah dicetak hingga 20 juta kopi yang beredar luas di berbagai benua.

Gambar

Deedat adalah seorang ulama Islam anti Kristen di kota Durban Afrika Selatan. Maksud dari anti Kristen disini adalah baik itu berupa khotbah-khotbahnya dan tujuan dakwahnya hanyalah untuk menyerang keKristenan, bukan untuk pengajaran tentang agama Islam. Dia membuat buku combat Kit (baca juga : Tanggapan Atas Buku Combat Kit Ahmed Deedat) pada tahun 1992 dan buku-buku lain untuk menyerang keKristen.

Oleh karena khotbah-khotbahnya terlalu ofensif, Ahmed Deedat dilarang masuk ke beberapa negara sekuler karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerusuhan sosial. Negara-negara tersebut diantaranya adalah Nigeria, Prancis, Singapura dan Australia (setelah kotbahnya yang terakhir dan sangat ofensif pada Jumat Agung, yakni Hari Raya Paskah umat Kristiani di sydney Australia 1996).

Deedat ini kemungkinan besar adalah seorang Ahmadyah Qadiani (yang di fatwa sesat oleh MUI) karena argumen-argumennya mengenai penyaliban Yesus berasal dari doktrin Qadiani. Ahmed Deedat menyatakan bahwa Yesus benar-benar disiksa dan naik ke tiang salib, tetapi cuma pingsan, tidak mati (The Choice). Berbeda dengan doktrin Islam pada umumnya percaya bahwa Yudas Iskariotlah yang disalibkan karena Allah telah menggantikan wajahnya menjadi serupa dengan wajah Yesus sedangakan Yesus sendiri langsung diangkat ke sorga.

Walau banyak fans muslim yang menganggapnya sebagai pahlawan Islam, bahkan diberi penghargaan dari Arab Saudi, tentu saja banyak juga kalangan muslim yang tidak setuju dengan Deedat. Bahkan muslim sekampungnya di Afrika Selatan menulis :
‘It is a well known fact throughout South Africa, even among Christian evangelical circles, that in so far as Mr. Ahmed Deedat in particular is concerned, the Muslim community of South Africa as a whole is not in total agreement with his method of propagating Islam. The Muslim Digest itself provides ample testimony for having been reluctantly compelled over the years to condemn in no uncertain terms the method of Mr. Deedat’s propagation of Islam, especially amongst Christians. No less has Mr. Deedat been condemned by responsible Muslim religious bodies and individuals for the manner in which he propagates Islam that results in ill-will being generated against Muslims.’

Sejak setahun lebih sebelum Deedat mengalami stroke, pendeta-pendeta Kristen di kotanya Durban, sudah membuat surat terbuka untuk mengajaknya bertobat, karena mereka mengerti risiko penghujatan ofensif yang dilakukannya dalam konteks rohani akan berakibat fatal terhadap dirinya sendiri. Namun ajakan tersebut tidak dilayaninya sama sekali.

Tepat 4 (empat) minggu setelah Deedat menghujat penyaliban Yesus yang sengaja dilakukan pada hari Jumat Agung (Hari Raya Paskah) di Sydney, Deedat secara tiba-tiba terserang stroke dan kehilangan suaranya untuk selama-lamanya. Lehernya kejang, sehingga tak mampu makan, minum atau bicara. Deedat hanya mampu berkomunikasi kedipan mata saja. Selama 9 (sembilan) tahun lamanya ia menderita. Selama dalam perawatan, Deedat hanya dapat mengkonsumsi makana melalui selang yang lansung dimasukan kedalam lambungnya melalui sebuah lubang di perutnya selama 9 tahun higga ajalnya. Selama masa penderitaanya ini, Deedat juga sudah pernah dikunjungi dan didoakan oleh orang-orang Kristen.(Luk 6 : 27,28), (Rom 12 : 20)

Deedat masih berstatus sebagai pemimpin Islamic Propagation Centre International (IPCI), sebuah lembaga yang masih dipegangnya hingga meninggal. Namun ia juga meninggalkan banyak hutang pada beberapa Ulama yang diwariskan kepada anak-anaknya. Karena seluruh harta kekayaan dari royalty hasil penjualan buku-bukunya yang sangat laris telah habis dipakai untuk biaya perawatannya selama 9 tahun masa kesengsaraannya itu, maka segala harta bendanya yang tersisa sangat tidak memadai untuk membayar hutang-hutangnya hingga saat ini.

AKHIR HIDUP AHMED DEEDAT

Di Indonesia, buku-buku karya Ahmed Deedat dijual bebas, tetapi buku-buku tanggapan atas argumennya tidak diizinkan untuk terbit dan beredar dengan bebas. Tokoh lawan debat Deedat yang sudah menerbitkan bukunya adalah John Gilchrist dan Dr. Anish Sorrosh. Hal inilah yang membuat Serangan Ahmed Deedat dalam buku Combat Kit-nya terhadap keKristenan seolah-olah tidak terbantahkan oleh sebagian masyarakat Indonesia.

Note:
6 April 1996, Di hari Paskah, di Negara Australia Deedat berbicara di depan orang banyak menyerang Injil kepercayaan Kristiani mengenai kematian dan kebangkitan Yesus Kristus.
3 Mei 1996, Empat minggu kemudian setelah kejadian di Australia, Ahmed Deedat terkena stroke. Kaki tangannya lumpuh dan dia tidak bisa berbicara.
8 Agustus 2005 Deedat meninggal setelah menderita lumpuh dan bisu selama sembilan tahun.

Jauh sebelum injil ditulis, Yesus sudah memberitahukan kepada murid-murid-Nya bagaimana Injil akan ditulis seperti yang ada pada kita sekarang ini, yaitu dengan pengajaran dan segala sesuatu yang diingatkan oleh Roh Kudus kepada mereka.
‘tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.’ (Yoh 14 :26)

Dan bagi mereka yang menghujat Injil, itu berarti sama saja dengan menghujat pada yang mengajarkan injil tersebut, yaitu Roh Kudus. Dalam hal penghujatan ini, Yesus telah mengatakan suatu konsekwensi kekal yang akan dihadapinya kelak bagi mereka yang menghujat Injil Kebenaran-Nya!

Aku berkata kepadamu: ‘Sesungguhnya semua dosa dan hujat anak-anak manusia akan diampuni, ya, semua hujat yang mereka ucapkan. Tetapi apabila seorang menghujat Roh Kudus, ia tidak mendapat ampun selama-lamanya, melainkan bersalah karena berbuat dosa kekal.’ (Mar 3 : 28, 29)

Dosa kekal ini sungguh terjadi pada Ahmed Deedat yang telah menghujat Injil dengan begitu beraninya, bukan kepada para pendeta ataupun orang-orang parcaya lainnya, tetapi Ia telah begitu berani dan takaburnya untuk menghujat Roh kudus. Bagi seorang Deedat sudah tidak ada lagi jalan untuk bertobat, walaupun ia telah diperingati maupun didoakan oleh orang-orang Kristen ketika masa perawatannya di rumah sakit selama 9 tahun terahir dari sisa hidupnya ini. Oleh karenanya, Bukanlah suatu kebetulan jika Deedat kehilangan kemampuan berbicara untuk selamanya, hal itu terjadi karena ia telah melakukan dosa kekal, dan keselamatan kekal dalam Kristus Tuhan sudah tidak mungkin berlaku lagi terhadap dirinya, kerena ada tertulis :
‘Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan. Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.’(Rom 10 : 9, 10)

Paulus dengan tegas telah memperingatkan kita :
‘Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia. Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklah dia.’ (Galatia 1 : 8, 9)

HUKUMAN TUHAN - KUALAT

Berikut ini adalah kisah mengenai Sheikh Ahmad Deedat kena TULAH & KUALAT:

Pihak Islam sendiri terutama di Afrika Selatan negara asalnya, mereka menganggap Deedat sebagai "berbahaya". Mereka juga menelusuri hubungan Deedat dengan paham BAHAISME yang mengatakan bahwa "TIADA LAGI ISLAM, ISLAM HANYA UNTUK 1000 TAHUN".

Whateverlah itu, Deedat membuat banyak orang menjadi "Deedat banget" termasuk beberapa pengikut setianya yang selalu menggenakan isi kepala tua sang pendebat (kita sudah tahu siapa orang-orang itu)

Misalnya selalu didengungkan mengenai kitab Kidung Agung, Lot dan 2 anak perempuannya, Yehuda yang menggauli menantunya, dll. Mereka memandangnya dengan penuh tanya dan "kemenangan" ...

Sementara Deedat menyembunyikan kenyataan bahwa nabinya Muhammad suatu waktu membuat SKANDAL. Ia jatuh cinta pada Zainab, istri anak angkatnya sendiri Zaid bin Muhammad!

Untuk MELEGITIMASI nafsu birahi terhadap menantunya sendiri kemudian dikatakan "Turun sebuah ilham bahwa hal itu OKEY ..." dan yang paling kasihan adalah Zaid bin Muhammad, ia secara terpaksa rela melepaskan istri tercintanya untuk memenuhi hasrat AYAH (ANGKATNYA), sang "nabi". Zaid menceraikan istrinya sehingga memuluskan "ilham" agar Muhammad sah mengawini menantunya sendiri ... ini sangat keterlaluan!

INI BENAR-BENAR BALOK DI MATA SENDIRI ... Kapal yang jangkarnya jatuh di dasar laut berpasir atau lumpur memang tidak dapat mencengkeram kuat sehingga kapalnya terombang-ambing ...

Jika Deedat dapat dengan SANGAT PEDAS mengkritik Alkitab, maka Deedat pastilah DENGAN SANGAT GIGIH akan mempertahankan kitabnya sendiri ... tetapi bukan soal pedas menyerang dan gigih bertahan .. tetapi APA ISINYA BENAR?

Ini kan yang utama ... Dan tulisan-tulisan Deedat sudah dianalisa luar dalam dan terbuktilah sangat banyak FALACY & PEMBELOKKAN- PEMBELOKAN, SELF TAFSIR dan lain sebagainya dari si pemikir tua yang "berpengaruh" ...

Ketika suatu waktu Ahmad Deedat sang pendebat mendebat kristen di Australia, dengan tema : "Paskah : Dilihat dari Sudut Pandang Islam". Saat itu tahun 1996 dan usianya sudah uzur (69 tahun). Isi materinya sangat pedas dan mengancam kerukunan beragama di Australia, tetapi karena Australia negara bebas, maka ia dipersilahkan mengeluarkan uneg-unegnya, dan Deedat tua "sangat puas".

4 minggu segera setelah selesai pidato di Australia, Ahmad Deedat kolaps dan kena penyakit lumpuh yang aneh. Ia lumpuh total dari leher ke bawah dan tidak bisa berbicara, sementara kesadarannya masih PENUH SEPERTI SEDIAKALA. ia berkomunikasi menggunakan sinar dan kedipan matanya. Ilmu kedokteran mengatakan kondisi ini sebagai "lock-in" atau terkunci.

Sheikh Ahmad Deedat yang dulu, masih ADA dan pikirannya masih setajam dulu, tetapi kini TERKUNCI DALAM TUBUH YANG "MATI".

Keadaan ini BERLANSUNG SELAMA 9 TAHUN. Nah bener bener kualat bukan? Siapa yang berani berani lagi? Silahkan mencoba sendiri, nanti kan kualat lagi dan matinya saja setengah mati dulu, baru mati beneran.

Seorang pendeta yang beberapa kali DEBAT TERBUKA dengan Deedat suatu kali datang mengunjungi untuk menyatakan turut prihatin dan meminta Deedat untuk mengakui kesalahannya dan mohon pengampunan Tuhan, tetapi dengan sinar mata tajam Deedat seolah berkata "TIDAK, SAYA BENAR" ... Dasar keras kepala ya gitu jadinya, jadi lebih baik di SWITCH OFF saja oleh ALLOH.

Beberapa minggu kemudian tepatnya pagi hari tanggal 8 Agustus 2005, Sheikh Ahmad Deedat menghembuskan nafas terakhir dalam usia 78 tahun, setelah sembilan tahun TERKUNCI DALAM TUBUH MAUTNYA.

Apakah akhir riwayat hidup sang pendebat adalah kehendak TUHAN?

Tentu saja kita mengamini bahwa tidak ada sehelai rambut pun yang jatuh dari kepala manusia terjadi di luar kehendak dan pengetahuan Tuhan.

Ketika Elimas si tukang Sihir menghalangi Gubernur Sergius Paulus mendengar Injil dari Paulus dan Barnabas maka Paulus menghardik dia : Kisah Para Rasul 13:9-12

13:9 Tetapi Saulus, juga disebut Paulus, yang penuh dengan Roh Kudus, menatap dia,
13:10 dan berkata: "Hai anak Iblis, engkau penuh dengan rupa-rupa tipu muslihat dan kejahatan, engkau musuh segala kebenaran, tidakkah engkau akan berhenti membelokkan Jalan Tuhan yang lurus itu?
13:11 Sekarang, lihatlah, tangan Tuhan datang menimpa engkau, dan engkau menjadi buta, beberapa hari lamanya engkau tidak dapat melihat matahari." Dan seketika itu juga orang itu merasa diliputi kabut dan gelap, dan sambil meraba-raba ia harus mencari orang untuk menuntun dia.
13:12 Melihat apa yang telah terjadi itu, percayalah gubernur itu; ia takjub oleh ajaran Tuhan.

Sheikh Ahmad Deedat telah lumpuh selama 9 tahun sebelum akhirnya meninggal, ia telah membelokkan JALAN TUHAN YANG LURUS ITU ... ITU NAMANYA KUALAT, dan siapa yang berani berani lagi? Silahkan mencoba sendiri, nanti kan bisa langsung mati.

Rabu, 02 Oktober 2019

BERIMAN DAN BERBUAH

Beriman dan Berbuah
Lukas 13:6-9 

Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya.
Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma!
Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya,
mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!"
Tentunya, kita berharap muncul rasa enak dari setiap buah yang kita makan. Hampir bisa dipastikan, tidak ada di antara kita yang ingin memakan buah yang rasanya getir atau pahit. Inilah yang menjadi perhatian kita dari renungan di dalam nas ini. Kita diminta untuk berbuah. Akan tetapi, tidak berhenti di situ, buah yang kita hasilkan pun harus enak rasanya. Buah tersebut adalah esensi iman kekristenan kita yang berbeda dari agama lain.

Kehidupan kekristenan tampaknya mempunyai tuntutan yang sama dengan pohon ara dalam nas ini. Setelah dilahirkan kembali, iman orang-orang Kristen (denominasi apa pun) terus dituntun untuk bertumbuh dalam Yesus. Sama halnya dalam pertumbuhan jasmani, iman yang tidak bertumbuh pun tidak elok dipandang. Inilah siklus pertumbuhan pada umumnya.

Namun, Yesus meminta orang Kristen tidak hanya bertumbuh, tetapi juga berbuah. Pertanyaannya berbuah apa? Menarik untuk dicermati bahwa buah dalam kekristenan tentu banyak. Jika merujuk kepada tulisan Paulus (Gal.5:19), ada sembilan aspek dari buah Roh. Buah itu diberikan kepada orang yang hidupnya dituntun oleh Roh Kudus. Sembilan buah ini bukan pilihan, namun satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Sembilan buah Roh ini harus berkembang bersamaan. Kita jangan hanya memupuk kualitas salah satu buah Roh, kemudian melupakan dimensi yang lain. Misalnya, kita hidup dalam kesabaran, namun tetap hidup dalam keserakahan dan kedengkian. Ironisnya, kita mungkin membela diri jika gagal mengembangkan buah yang lain. Pembelaan kita, "Kan saya masih manusia!"

Iman dari murid Yesus yang benar bukan saja diminta untuk bertumbuh. Sekali lagi, kita juga wajib untuk berbuah. Buah yang dihasilkan pun harus bermanfaat bagi orang lain. Buah yang memberi kenikmatan, rasa damai, sukacita, dan kenyamanan. Dari buah itu, orang lain akan dipandu menuju pengenalan kepada Allah yang benar di dalam Yesus, Sang Juru Selamat.

Doa: Tuhan, tolong kami bertumbuh dan berbuah seperti yang Engkau inginkan.